Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Era Digital, Aset Kantor Cabang dan ATM Bisa Jadi Beban Buat Bank

Kompas.com - 29/10/2021, 05:15 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pelaku industri perbankan saat ini tengah menata dan mengembangkan layanan digitalnya, seiring dengan adanya percepatan transisi menuju era digital.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah mengatakan, dengan adanya transisi menuju era digital, faktor-faktor yang menentukan sebuah bank menjadi pemenang pun berubah.

Ia menyebutkan, pada era perbankan tradisional, transaksi perbankan menjadi faktor keunggulan bagi suatu bank.

Baca juga: Daftar Bank yang Akan Turunkan Biaya Transfer Jadi Rp 2.500

Hal itu dapat dicapai dengan jaringan layanan kantor cabang atau ATM yang luas.

Namun, pada era digital, inovasi dan ekosistem justru bisa menjadi faktor unggulan bagi bank, sementara aset seperti kantor cabang dan ATM justru bisa menjadi beban perusahaan.

"Bank itu bangun ekosistem dengan jaringan kantor cabang yang luas. Dulu itu keunggulan. Tapi ke depan, di era digital, itu bukan lagi enjadi faktor unggulan, tapi bisa menjadi faktor beban," kata Pieter, dalam gelaran Jago Bootcamp, di Canggu, Bali, Kamis (28/10/2021).

Menurut dia, dengan kehadiran teknologi dalam layanan perbankan, transaksi secara digital akan semakin menjadi pilihan utama bagi nasabah.

Pada saat bersamaan, penggunaan kantor cabang dan ATM bakal terus menurun.

Baca juga: Kejahatan Siber Meningkat, Nasabah Bank Harus Lebih Hati-hati

Oleh karenanya, aset bank itu akan menjadi beban, sebab menanggung biaya operasional di dalamnya.

"Aset itu menanggung beban. Misal kantor cabang, kantor cabang itu lahan, tanah, itu pasti sudah bayar pajak, biaya perawatan, kalau dia tidak menghasilkan, dia akan jadi beban," ujar Piter.

Piter menyadari, interaksi antara nasabah dan karyawan bank masih menjadi penting dalam sejumlah transaksi perbankan.

Namun, dengan pesatnya pertumbuhan teknologi informai, interaksi itu diproyeksi bisa dilayani tanpa harus melalui kantor cabang.

"Face to face di era digital beda dengan di era tradisional," ucapnya.

Baca juga: Tarif Transfer Antar-Bank Turun, Bagaimana Dampaknya ke Pendapatan Bank?

Sebagai informasi, percepatan transformasi digital di sektor perbankan membuat jumlah kantor cabang perbankan mengalami penurunan. Ini selaras dengan terus meningkatnya volume transaksi perbankan secara digital.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, sejak tahun 2017 hingga Agustus 2021 terdapat 2.593 jaringan kantor cabang yang ditutup, seiring dengan transformasi digital yang terus dilakukan.

"Dalam beberapa tahun terakhir, kami melihat perbankan nasional telah mulai melakukan transformasi digital termasuk mengembangkan layanan dan produk digital. Proses digitalisasi terjadi semakin masif selama pandemi," ujar Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I OJK, Teguh Supangkat, secara virtual, Selasa (26/10/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com