Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awali 2022, Penerimaan Pajak Tumbuh 59,4 Persen di Bulan Januari

Kompas.com - 22/02/2022, 20:30 WIB
Fika Nurul Ulya,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penerimaan pajak pada Januari 2021 tumbuh sebesar 59,4 persen secara tahunan (year on year/yoy) mencapai Rp 109,1 triliun. Angka ini setara 8,6 persen dari target APBN Rp 1.265 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, penerimaan pajak ini disokong oleh pulihnya perekonomian, industri manufaktur, ekspor impor, hingga harga komoditas.

Padahal pada tahun yang sama tahun lalu, penerimaan pajak terkontraksi 15,32 persen.

Baca juga: Sri Mulyani: Kasus Omicron di Indonesia Tertinggi ke-9 di Dunia

"Tentu ini diargumentasikan Januari tahun lalu yang mengalami kontraksi menjadi basisnya rendah dan kenaikan dari PPh non migas adalah sebagian disebabkan dari low base effect," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa (22/2/2022).

Bendahara negara ini merinci, PPh non migas telah terkumpul Rp 61,14 triliun, atau naik 56,7 persen (yoy) dari kontraksi -15,7 persen di periode yang sama tahun lalu.

"Kenaikan PPh non migas 56,7 persen juga menjelaskan mengenai kenaikan dari aktivitas sangat kuat yang menggambarkan momentum pemulihan ekonomi," jelas dia.

Baca juga: Ambisi RI Kurangi Emisi Karbon sampai 2030, Sri Mulyani: Butuh Rp 3.461 Triliun

Lalu, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan PPnBM sudah terkumpul Rp 38,43 triliun atau tumbuh 45,86 persen pada Januari 2022. Di Januari 2021, PPN dan PPnBM masih -14,8 persen.

Sedangkan, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) mengalami koreksi -20,56 persen.

Di sisi lain, PPh migas sudah terkumpul Rp 8,95 triliun atau naik 281,2 persen. Kenaikan ini dipengaruhi oleh harga migas yang melonjak, dibanding tahun sebelumnya yang hanya terkumpul Rp 2,53 triliun.

"Jadi kelihatan di sini, bahwa penerimaan pajak sangat kuat pada bulan Januari. Total penerimaan mencapai Rp 109,11 triliun atau tumbuh mendekati 60 persen, yakni 59,39 persen. Non migas Rp 100,16 triliun, naik 51,5 persen dibanding tahun sebelumnya," tutur Sri Mulyani.

Dilihat berdasarkan jenis pajaknya, PPh 21 atau PPh karyawan memberi kontribusi sebesar 16,7 persen kepada penerimaan pajak tahun 2022 atau tumbuh 27,9 persen.

Dibanding Januari tahun lalu, PPh 21 masih mengalami kontraksi sekitar 5,6 persen. Bahkan jika dibandingkan dengan kuartal IV tahun lalu, pertumbuhannya lebih tinggi.

Baca juga: Sri Mulyani Beberkan 3 Negara yang Terbelit Utang Parah

"Ini artinya ada perbaikan dari pemanfaatan tenaga kerja. Dan ini konfirmasinya terlihat dari sisi tingkat unemployment atau pengangguran yang menurun, dan adanya pembayaran bonus akhir tahun karyawan," tandas Sri Mulyani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com