Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mandala Finance Dapat Suntikan 30 Juta Dollar AS dari ICD

Kompas.com - 28/03/2022, 16:40 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Mandala Multifinance Tbk. tandatangani kerja sama dengan lembaga keuangan asal Timur Tengah, the Islamic Corporation for the Development of the Private Sector (ICD) sebesar 30 juta dollar AS, dengan total fasilitas hingga 50 juta dollar AS.

Nantinya, pendanaan ini akan digunakan untuk mendukung pengembangan sektor swasta di Indonesia. Seperti diketahui, ICD merupakan cabang sektor swasta dari Grup Islamic Development Bank (IsDB).

Baca juga: Punya Mobil Listrik? PLN Kasih Diskon 30 Persen Buat Isi Daya Kendaraan

“Kami sangat senang dan berterima kasih atas dukungan ICD melalui perjanjian pendanaan ini. ICD telah berperan penting dalam pertumbuhan pesat Mandala, tepatnya di produk pembiayaan syariah, dan kami bangga telah menjadi mitra terpercaya. Dana baru dari ICD dan mitra sindikasi ini akan menambah dimensi baru pada bisnis kami, terutama dalam membangun kemitraan yang lebih erat dengan institusi-institusi finansial syariah dunia,” kata Direktur Utama PT Mandala Multifinance Bapak Harryjanto Lasmana dalam siaran pers Senin (28/3/2022).

Ia mengatakan, pendanaan ini dilakukan dengan struktur pembiayaan murabahah. Pembiayaan ini bertujuan memenuhi kebutuhan pendanaan Mandala Finance untuk pembiayaan kendaraan bermotor roda dua baru.

Adapun kendaraan bermotor tersebut ditargetkan untuk membantu pelaku UKM dengan memenuhi kebutuhan operasional mereka. Harjyanto yakin, layanan ini akan menjadi solusi untuk mengembangkan bisnis mereka dengan akses yang mudah dan terjangkau.

Baca juga: East Ventures Buka Peluang Pendanaan Untuk Sektor Teknologi

Dalam kesempatan yang sama, Chief Executive Officer ICD Ayman Sejiny mengatakan, Indonesia adalah pasar utama bagi ICD.

"Kami berharap jalur pembiayaan ini dapat membantu meningkatkan dan mempermudah akses UKM ke pembiayaan, serta meningkatkan keterlibatan mereka dengan perekonomian nasional,” kata dia.

Pembiayaan sindikasi syariah kali ini menandai kerja sama keempat antara Mandala Finance dan ICD.

Rinciannya, pembiayaan pertama sebesar 8 juta dollar AS diberikan pada bulan November 2008, yang kedua adalah 25 juta dollar AS pada tahun 2011.

Sedangkan, transaksi terakhir pada tahun 2016 sebesar 40 juta dollar AS dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja Mandala untuk pembiayaan kendaraan bermotor roda dua baru.

“Dalam beberapa dekade terakhir, pendanaan syariah telah menjadi salah satu penyokong pertumbuhan perekonomian untuk berbagai sektor. Sehingga kami optimis dan percaya, pendanaan ini dapat mendukung bisnis Mandala Finance untuk lebih maju," ucap Harryjanto

"Karena itu kami yakin, layanan pembiayaan ini akan semakin menciptakan nilai tambah bagi industri keuangan syariah,” imbuh dia.

Sebagai informasi, ICD telah mendapatkan partisipasi Ajman Bank PJSC dari Uni Emirat Arab sebagai Initial Mandated Lead Arranger dalam fasilitas sindikasi Islam ini. Pendanaan ini rencananya akan berjalan untuk jangka waktu 4 tahun.

Baca juga: Dapat Pendanaan 29 Juta Dollar AS, Fintech Ini Targetkan Ekspansi ke Indonesia

Sementara, PT Bank CIMB Niaga Tbk, akan bertindak sebagai agen investasi, agen fasilitas dan agen jaminan untuk transaksi ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com