Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Hijrah ke Investasi Syariah, Perhatikan Dulu Hal ini

Kompas.com - 07/04/2022, 09:50 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Investasi syariah saat ini mulai digemari, tetapi masih perlu didorong agar dapat bertumbuh menjadi pilihan investasi bagi anak muda. Saat ini milenial masih enggan untuk berpindah ke investasi syariah.

Co Founder Ngerti Saham Frisca DC mengatakan, investasi syariah masih perlu dukungan, sebab ada beberapa mitos yang perlu diluruskan terkait jenis investasi ini. Salah satunya, investasi syariah dianggap sebagai investasi yang ribet dan rumit.

"Kemudian, ada yang bilang, investasi syariah itu hanya untuk orang yang beragama Islam. Ini banyak yang salah kaprah ya, karena instrumen investasi syariah itu kita tidak membicarakan soal agama, tidak membicarakan ibadah karena kan tidak disuruh syahadat segala macam," kata dia dalam Webinar Investasi Syariah Generasi Milenial Rabu (6/4/2022).

Baca juga: Tiga Faktor Ini Bikin Orang Masih Terjebak Investasi Bodong

Ia menambahkan, investasi syariah terbuka untuk seluruh masyarakat lepas dari apapun agamanya.

Selanjutnya, banyak masyarakat yang beanggapan investasi syariah return-nya (pendapatannya) kecil. ia bilang hal-hal tersebut yang membuat milenial jadi enggan untuk hijrah ke produk investasi syariah.

"Mereka bilang lama cuannya. Padahal itu hanya mitos, kalau nanti kita mengulik beberapa instrumen di pasar modal syariah dan saham itu tidak kecil juga, tetap ada instrumen-instrumen yang bisa memberikan return besar, tetapi juga mengikuti risikonya," urai dia.

Ia mengatakan, orang dengan sendirinya akan cenderung memilih produk investasi syariahnya sendiri. Hal itu tentu saja bergantung pada profil risiko yang dimiliki seorang investor.

"Tujuan dari investasi syariah ini tidak melulu mendapat cuan, tapi Insya Allah kita mendapat berkahnya," kata dia.

Baca juga: BEI Bakal Luncurkan Investasi Waran Terstruktur, Apa Itu?

Ia menjelaskan ada beberapa jenis produk investasi syariah yang perlu dikenal masyarakat, yakni saham syariah, reksadana syariah, sukuk, dan ada juga exchange traded fund (ETF).

Frisca mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir karena pasar modal syariah ada di bawah pengawasan Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN -MUI).

"Pasar modal syariah sendiri baru booming 3 sampai 4 tahun ini. Dulu waktu saya pertama masuk ke investasi saham syariah, jumlah investor pasar modal syariah pada tahun 2010 itu masih 400 atau 500-an. Sementara, sekarang sudah di atas angka 90.000 investor saham syariah di Indonesia," imbuh dia.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sendiri mencatat indeks literasi keuangan syariah saat ini baru 8,93 persen. Hal ini tertinggal jauh dari literasi konvensional sebesar 37,72 persen.

Dengan mayoritas penduduk Indonesia merupakan umat muslim tentunya potensi yang sangat bagus untuk mengembangkan literasi keuangan syariah khususnya pada produk investasi.

OJK sendiri secara berkesinambungan melakukan program edukasi untuk meningkatkan literasi keuangan syariah dengan proporsi minimal 30 persen dibandingkan edukasi terkait produk konvensional.

Baca juga: Total Kerugian akibat Investasi Bodong Capai Rp 117,5 Triliun, Bisakah Uangnya Kembali?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com