Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Krakatau Steel Sebut Ada 5 Perusahaan Asing Berminat Investasi di Pabrik Blast Furnace yang Sempat Mangkrak

Kompas.com - 13/05/2022, 20:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) tengah berupaya membenahi pabrik baja sistem tanur tinggi (blast furnace) agar bisa beroperasi kembali. Proyek blast furnace yang pembangunannya dimulai sejak 2012 itu sempat mangkrak, lalu beroperasi di 2019 namun merugi hingga akhirnya disetop.

Kini Krakatau Steel dengan manajemen barunya berusaha memperbaiki proyek tersebut dengan mencari mitra baru agar bisa membangun fasilitas Basic Oxygen Furnace (BOF) di dalam pabrik. Fasilitas ini membutuhkan biaya investasi sekitar 100 juta dollar AS.

Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan, saat ini terdapat lima perusahaan asing yang berminat untuk berinvestasi di pabrik blast furnace tersebut. Kelima perusahaan itu akan melakukan proses due dilligence, yang termasuk pula dengan mengunjungi pabrik blast furnace di Cilegon, Banten.

Baca juga: Krakatau Steel Catatkan Laba Bersih Rp 508,74 miliar per April 2022

"Kami menawarkan ke beberapa potential partner, lalu ada sepuluh perusahaan yang merespons, dan dari sepuluh itu ada di antaranya lima perusahaan menyatakan minat," ujarnya dalam diskusi dengan media di Jakarta, Jumat (13/5/2022).

Ia mengatakan, pada Mei 2022 akan ada dua perusahaan yang melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Krakatau Steel untuk masuk ke proses due dilligence. Sementara, tiga perusahaan lainnya akan menandatangani MoU pada Juni 2022 mendatang.

"Dengan MoU itu artinya kita sepakat buka-bukaan, masuk ke due dilligence, dari hanya membaca dokumen juga datang ke pabrik, lihat mesin, alat, dan sebagainya," jelas Silmy.

Kendati demikian, ia mengaku, belum mengetahui skema kerja sama yang akan dilakukan Krakatau Steel dengan perusahaan asing yang bakal terpilih. Menurutnya, perseroan terbuka dengan skema kerja sama apa pun yang memang menguntungkan dan pabrik blast furnace bisa beroperasi kembali.

"Kami terbuka apa pun bentuknya, bisa bikin joint venture (perusahaan patungan) atau joint operation. Kami terbuka saja, apapun itu yang penting pabrik ini bisa jalan," tutup Silmy.

Baca juga: Bos Krakatau Steel Ungkap Utang Perusahaan Capai Rp 27 Triliun

Sebagai informasi, proyek pembangunan pabrik blast furnace Krakatau Steel yang memakan dana sebesar 850 juta dollar AS itu, dimulai sejak 2012 dan ditargetkan beroperasi pada 2015, sayangnya target itu tidak tercapai.

Hingga di 2018, progres pembangunan pabrik blast furnace tercatat mencapai 98 persen, yang kemudian dirampungkan di bawah kepemimpinan Silmy ketika dirinya mulai bergabung dengan Krakatau Steel di tahun itu.

Pada Juli 2019 pabrik blast furnace pun mulai beroperasi dan berproduksi, namun harga jual produk yang dihasilkan tidak cocok dengan hitungan produksi, alias rugi.

Hal ini yang membuat perusahaan baja berpelat merah itu memutuskan menghentikan pengoperasian pabrik blast furnace di akhir 2019, setelah berkonsultasi dengan Kementerian BUMN dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Baca juga: Saat Dirut Krakatau Steel Diusir oleh DPR...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com