Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinyatakan Bangkrut, Apa yang Bakal Terjadi pada Sri Lanka?

Kompas.com - 24/06/2022, 15:45 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi perekonomian Sri Lanka tengah terpuruk. Bahkan, negara yang berada di kawasan Asia Selatan itu telah dinyatakan bangkrut.

Sri Lanka bangkrut tidak terlepas dari kegagalan pemerintah menghentikan krisis ekonomi terburuk yang dihadapinya dalam sejarah kemerdekaannya. Imbasnya, Sri Lanka gagal bayar utang luar negeri (ULN) yang mencapai sekitar Rp 754 triliun.

Lantas, apa sebenarnya yang akan terjadi kepada Sri Lanka setelah resmi dinyatakan bangkrut?

Baca juga: Bos BI Beberkan Biang Kerok Kacaunya Perekonomian di 60 Negara, Termasuk Sri Lanka

Direktur Center of Economic and Law Studies Bhima Yudhistira mengatakan, dampak Sri Lanka bangkrut ialah krisis pangan. Hal ini disebabkan tertekannya anggaran belanja pemerintah.

"Krisis pangan membuat masyarakat melakukan panic buying dan penimbunan yang memberikan efek kelangkaan diberbagai tempat," kata dia, kepada Kompas.com, Jumat (24/6/2022).

Selain itu, mata uang negara bangkrut disebut tidak lagi memiliki nilai dan kehilangan kepercayaan dari pelaku usaha dan masyarakat. Sehingga, pertukaran barang disebut Bhima akan menggantikan transaksi dengan mata uang.

"Muncul juga transaksi dipasar gelap dan di perbatasan dengan negara lain," ujarnya.

Baca juga: Sri Lanka Bangkrut, Butuh 6 Miliar Dollar AS untuk Keluar dari Krisis Ekonomi

Sementara itu, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menyebutkan, lonjakan inflasi akan terus berlanjut di Sri Lanka setelah dinyatakan bangkrut. Pasalnya, pemerintah tidak memiliki kemampuan untuk menggelontorkan subsidi, guna menekan harga komoditas.

"Pemerintah tidak ada duit, tidak bisa subsidi. Otomatis dampaknya harga akan semakin tinggi," kata dia.

Terakhir, Sri Lanka akan kehilangan kredibilitasnya di mata investor. Sri Langka bangkrut tentu akan menjadi perhitungan utama investor untuk menempatkan modalnya di negera tersebut.

Dengan demikian, Sri Lanka akan semakin kesulitan untuk memulihkan kembali perekonomiannya.

"Orang enggak akan berani berinvestasi, karena utang di sana sudah banyak," ucap dia.

Baca juga: Penyebab Sri Lanka Bangkrut hingga Tak Bisa Beli BBM

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com