Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Risiko Resesi, Luhut Anjurkan Masyarakat Tanam Cabai dan Sayur

Kompas.com - 13/10/2022, 06:10 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyarankan masyarakat untuk menanam cabai dan sayur-mayur lainnya di pekarangan rumah. Hal ini sebagai upaya menghadapi peningkatan risiko resesi global.

"Kami anjurkan untuk orang-orang menanam cabai sendiri, sayur sendiri di rumah," ujarnya saat ditemui di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Rabu (12/10/2022).

Ia menjelaskan, tensi geopolitik antara Rusia dan Ukraina berdampak terhadap ketahanan pangan dan energi di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Sebab kedua negara itu merupakan pemasok komoditas energi dan pangan terbesar di dunia.

Baca juga: Luhut Sebut Ada Kepala Negara Bawa Tiga Pesawat ke Bali Saat KTT G20

Oleh karena itu, Luhut berharap semua masyarakat Indonesia bisa menghadapi kondisi ketidakpastian global secara bersama-sama, termasuk dalam memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri.

Menanam sendiri beberapa kebutuhan pangan dinilai perlu dilakukan sebagai antisipasi agar Indonesia memiliki ketahanan pangan yang kuat, yang dimulai dari kelompok terkecil yakni keluarga.

"Istilah tentara itu perang rakyat semesta. Kita menghadapi ini, semua harus satu padu, supaya kita jangan sampai kekurangan pangan," katanya.

Meski demikian, Luhut meyakini, kondisi perekonomian Indonesia cukup baik. Menurutnya, perekonomian RI termasuk kuat dibandingkan negara lainnya, sebab terus menunjukkan pemulihan usai tertekan akibat pandemi, meski di tengah ketidakpastian global saat ini.

Kinerja ekonomi yang positif itu setidaknya tercermin dari laju pertumbuhan ekonomi yang terjaga di kisaran 5 persen. Pada kuartal I-2022 pertumbuhan ekonomi tercatat mencapai 5,01 persen (year on year/yoy), berlanjut di kuartal II-2022 dengan tumbuh 5,44 persen (yoy).

Pemerintah bahkan meyakini pada kuartal III-2022 pertumbuhan ekonomi akan tetap positif di kisaran 5,2 persen, meski memang lebih rendah dari kuartal sebelumnya.

Oleh karena itu, Luhut menilai, dirinya tak melihat Indonesia memiliki potensi resesi, meski demikian kondisi ketidakpastian global tetap perlu diantisipasi.

"Saya kira sampai sekarang kita tidak melihat tanda-tanda ke sana (resesi), tapi kita pun tidak boleh jumawa terhadap itu," pungkasnya.

Baca juga: Soal Kabar Investasi Tesla di RI, Luhut: Elon Musk Masih Sibuk Dengan Twitter

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Whats New
Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Earn Smart
Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com