Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Tantangan Maskapai dan Logistik Pasca-pandemi Covid-19

Kompas.com - 20/10/2022, 18:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kondisi pandemi Covid-19 mulai berangsur mereda, seiring dengan ekonomi Indonesia yang terus pulih. Maskapai sebagai salah satu sektor yang paling tertekan akibat pandemi Covid-19 yang berlangsung lebih dari 2 tahun, kini mulai berbenah kembali.

Dalam acara The Global Research on Sustainable Transport and Logistics (GRoSTLog) 2022 dengan tema "Post Pandemic Challenge for Airline and Logistics Business", Ernanto Wibisono, Senior Lecturer ITL TRISAKTI (Institut Transportasi dan Logistik Trisakti) sekaligus Senior Manager di PT Garuda Indonesia (Persero) tbk mengatakan, ada tantangan dalam bisnis penerbangan dan logistik pasca pandemi Covid-19.

“Pascapandemi Covid-19, ada tantangan bagi maskapai penerbangan dan juga bisnis logistik. Dalam perspektif kami, beberapa faktor yang menjadi tantangan jika dilihat secara eksternal adalah kondisi politik, finansial, dan kesehatan. Tapi saya meyakini industri logistik bisa bertahan dengan isu itu,” kata Ernanto secara virtual, Kamis (20/10/2022).

Baca juga: Lion Parcel Ungkap Tantangan Industri Logistik Selama Pandemi Covid-19

Berdasarkan catatannya, evolusi lalu lintas penumpang mengalami penurunan. Jika dibandingkan dengan kondisi sebelum Covid-19, penurunan penumpang sebesar 60 persen terjadi di tahun 2020, 49 persen di tahun 2021, dan 26-28 persen di tahun ini.

Dari domestik, tantangan yang mempengaruhi sektor penerbangan mencakup regulasi yang diberlakukan saat Covid-19, mulai dari PSBB hingga PPKM. Kebijakan tersebut mendorong pengetatan dalam kaitannya dengan traveling, seperti kewajiban tes Covid-19, karantina mandiri, wajib vaksinasi, hingga penurunan kapasitas angkut pesawat.

“Di tahun 2022, saat situasi domestik mulai membaik, penerbangan melonggarkan aturannya, yakni hanya dengan tes negatif Covid-19 dan vaksinasi penuh atau booster, yang mendorong angin segar di sektor penerbangan,” lanjut dia.

Baca juga: Ditawari Gabung ICAO, Menhub: Kemajuan Sektor Penerbangan Kita Diakui Dunia Internasional

Tekanan masih membayangi sektor penerbangan

Namun demikian, tekanan masih membayangi sektor penerbangan. Sehingga dukungan baik internal maupun eksternal masih sangat dibutuhkan. Misalkan saja dukungan negara untuk bernegosiasi dengan negara lain, terkait dengan pemulihan penerbangan internasional.

“Saat ini, beberapa negara sudah mulai membuka penerbangannya. Kita butuh support dari pemerintah, termasuk mengkampanyekan wisata domestrik, dan event-event international, termasuk event Garuda Travel Fair,” lanjut dia.

Baca juga: ICAO Puji Indonesia Saat di Negara Lain Banyak Maskapai Tutup

Halaman:


Terkini Lainnya

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com