Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bapanas: Pelabuhan Teluk Santong Bisa Kurangi Disparitas Harga Pangan

Kompas.com - 12/01/2023, 12:33 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan Pelabuhan di Teluk Santong, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) dimulai. Pelabuhan ini akan dijadikan sarana untuk konektivitas dan pendistribusian pangan antar daerah.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, keberadaan pelabuhan tersebut dapat mendukung penguatan stabilitas stok dan harga pangan serta meningkatkan potensi dan daya saing komoditas pangan lokal yang salah satunya jagung.

Menurutnya, sarana pelabuhan yang tersedia di wilayah sentra produksi pangan memiliki peran yang sangat strategis dalam menjaga keterhubungan rantai pasok pangan antar wilayah.

Baca juga: Bapanas Akan Tutup Keran Impor Bulog Ketika Panen Raya Tiba

"Infrastruktur pelabuhan untuk pangan dapat berkontribusi mengurangi disparitas serta menjaga stabilisasi stok dan harga pangan secara merata," ujarnya saat melakukan Peletakan Batu Pertama Pembangungan Pelabuhan Teluk Santong, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), dikutip Kompas.com lewat siaran resminya, Kamis (12/1/2023).

"Selain itu, ketersediaan infrastruktur tersebut dapat mendukung peningkatan potensi pangan lokal. Kondisi itu diharapkan berdampak pada tumbuhnya kesejahteraan petani dan ekonomi daerah," sambung dia.

Arief mengatakan Pelabuhan Teluk Santong Sumbawa nantinya akan menjadi pusat pendistribusian jagung yang diproduksi para petani di Sumbawa dan Dompu.

"Seperti kita ketahui NTB merupakan sentra produksi jagung nasional," imbuhnya.

Baca juga: Tekan Harga Cabai, Bapanas Kembangkan Teknologi Green House


Pelabuhan tersebut akan dilengkapi infrastruktur dermaga serta silo dengan kapasitas sekitar 30.000 ton untuk persiapan panen tahun berikutnya.

"Jadi di pelabuhan tersebut akan ada penyimpanan jagung, persiapan dermaga, untuk memobilisasi stok jagung dari Sumbawa dan Dompu, ini sangat penting karena Teluk Santong adanya di tengah sentra produksi jagung NTB," ungkapnya.

Arief meyakini, ketersediaan infrastruktur pelabuhan akan memperkuat ketersediaan dan stabilitas harga pangan di daerah khususnya daerah terluar dan wilayah perbatasan.

Pelabuhan di sentra produksi pangan tersebut bisa dikoneksikan dengan program Tol Laut bersama Kementerian Perhubungan, sehingga kapal-kapal yang mengangkut pangan dari Jawa bisa kembali dengan mengangkut komoditas pangan lokal, seperti jagung dari NTB.

Baca juga: Bapanas Manfaatkan Mobil Logistik Pangan untuk Penyaluran Makanan

Sementara itu, Gubernur NTB Zulkieflimansyah yang turut hadir pada kesempatan tersebut mengatakan, siap mendukung penuh pembangunan pelabuhan di Teluk Santong Sumbawa.

"Terima kasih kasih kepada Bapanas, Kemenhub dan privat sektor atas terlaksananya peletakan baru pertama ini. Kami akan melakukan yang terbaik untuk mengawal semaksimal mungkin agar proyek ini berjalan sesuai rencana," ujarnya.

Menurutnya, melalui kolaborasi ini banyak hal yang tidak terpikirkan sebelumnya bisa dilakukan, seperti rencana hadirnya pelabuhan untuk meningkatkan kelancaran aktivitas produk-produk pertanian daerah.

Baca juga: Harga Beras Masih Mahal, Bapanas Sebut Penyaluran Belum Optimal

Tenaga Ahli Menteri Perhubungan Andre Mulpyana mengatakan, pihaknya atas nama Kemenhub mendukung akselerasi terukur optimalisasi potensi nasional, khususnya NTB dengan komoditas jagungnya.

"Jagung di NTB sangat berlebih sehingga diperlukan kerja sama dengan segala pihak. Kami dari sisi pengelola perhubungan memfasilitasi kelancaran distribusi antar pulau melalui pelabuhan dan safana transportasi laut lainnya," ujarnya.

Baca juga: Bapanas Salurkan Sarana Rantai Dingin ke Sentra Produksi Pangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com