Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Erick Thohir Bersih-bersih Asabri: Banyak yang Datang Menakut-nakuti

Kompas.com - 20/01/2023, 18:30 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, dalam upaya mengungkap kasus korupsi di perusahaan BUMN, tidak jarang dirinya mendapatkan hambatan-hambatan.

Dalam video yang diunggah di Instagram, @ErickThohir, Jumat (20/1/2023), Erick menceritakan kala dirinya melakukan aksi bersih-bersih PT Asabri (Persero).

Dia mengatakan sempat didatangi banyak orang yang menakut-nakutinya terkait kebijakan pembarantas korupsi di perusahaan asuransi pelat merah tersebut.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Erick Thohir (@erickthohir)

Baca juga: Erick Thohir Minta Direksi Dana Pensiun Belajar dari Kasus ASABRI dan Jiwasraya: Jangan Mewariskan Masalah

“Risiko membersihkan korupsi itu bisa balik ke kita. Saya waktu bicara bersih-bersih Asabri, banyak yang datang ke saya nakut-nakutin,” kata Erick.

“Silahkan buka saya bilang, ini yang kita lakukan berdasarkan data yang benar,” tambahnya.

Erick mengatakan aksi bersih-bersih BUMN bukanlah hal yang mudah dilakukan. Namun, ia tidak gentar dengan beragam tantangan yang dihadapi.

Ia menyatakan perusahaan BUMN harus tetap memberi banyak manfaat bagi masyarakat dan negara.

Baca juga: Erick Thohir Tunjuk Purwono Widodo Jadi Dirut Krakatau Steel


“Membersihkan BUMN bukan tugas yang mudah. Ancaman dan cibiran datang silih berganti. Tapi ini harus jalan terus. BUMN harus sehat agar bisa memberikan banyak manfaat untuk masyarakat dan negara,” ujarnya.

Sebelumnya, Mantan Presiden Inter Milan ini mengatakan, Asabri diibaratkan seperti seorang manusia, pada usia sekarang ini semestinya sudah level senior dalam keahliannya mengelola dana pensiun hingga menjamin kesejahteraan anggota.

Oleh karena itu, perbaikan tata kelola, penguatan fungsi manajemen risiko, serta kontrol yang kuat dari dewan pengawas dan direksi Asabri harus selalu dilakukan secara profesional dan berkelanjutan agar tidak mengulangi kesalahan dan tidak merugikan masyarakat, khususnya TNI, Polri, Kemenhan, dan anggota Asabri.

Baca juga: Perluas Keagenan, Pegadaian Jalin Kerja Sama dengan ASABRI

Agar kasus serupa tak lagi terjadi, belum lama ini Erick bertemu dengan 41 direksi dari lembaga-lembaga dana pensiun di lingkungan BUMN untuk mengingatkan agar para direksi mewarisi kebaikan, bukan malah meninggalkan masalah, seperti yang telah terjadi dengan Asabri dan Jiwasraya.

"Sebagai profesional, dengan amanah Merah Putih, kita wajib jaga legacy ini. Para direksi (harus) mewarisi kebaikan, bukan malah meninggalkan masalah, seperti yang telah terjadi dengan Asabri dan Jiwasraya," ujar Erick.

Baca juga: Terus Perbaiki Asabri, Erick Thohir Pastikan Masa Depan Pensiunan Terjaga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com