Neraca Pembayaran Indonesia Surplus 4 Miliar Dollar AS Sepanjang 2022

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mencatat Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada 2022 tercatat surplus 4 miliar dollar AS. Melanjutkan surplus tahun sebelumnya sebesar 13,5 miliar dollar AS.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, kinerja neraca pembayaran Indonesia yang positif ini ditopang oleh kinerja ekspor yang makin kuat, sehingga menopang ketahanan sektor eksternal.

"Dengan perkembangan tersebut, neraca pembayaran Indonesia secara keseluruhan tahun 2022 kembali membukukan surplus," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (21/2/2023).

Baca juga: Sudah Kantongi Nama Kandidat Gubernur BI, Jokowi: Kita Putuskan Hari Ini atau Besok

Erwin merincikan, posisi cadangan devisa pada akhir Desember 2022 tetap kuat yakni sebesar 137,2 miliar dollar AS.

Posisi setara dengan pembiayaan 5,9 bulan impor dan utang luar negeri pemerintah serta berada di atas standar kecukupan internasional.

Surplus transaksi berjalan pun berlanjut pada 2022, ditopang oleh peningkatan ekspor yang sejalan dengan harga komoditas global yang masih tinggi dan permintaan atas komoditas Indonesia yang tetap baik di tengah impor yang juga meningkat seiring perbaikan ekonomi domestik.

Baca juga: Erick Thohir Ajukan Usulan Bunga Kredit 0 Persen untuk Usaha Mikro ke BI

Sepanjang 2022, surplus transaksi berjalan naik signifikan mencapai 13,2 miliar dollar AS atau 1 persen dari PDB dibandingkan dengan capaian surplus tahun 2021 sebesar 3,5 miliar dollar AS atau 0,3 persen dari PDB.

Sementara itu, transaksi modal dan finansial tahun 2022 mencatat defisit 8,9 miliar dollar AS seiring dengan tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.

"Ke depan, Bank Indonesia senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek neraca pembayaran Indonesia dan terus memperkuat bauran kebijakan yang didukung sinergi kebijakan yang erat dengan Pemerintah dan otoritas terkait guna memperkuat ketahanan sektor eksternal," tuturnya.

Baca juga: Melihat Dampak Keputusan Penahanan Suku Bunga BI terhadap Rupiah