Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gandeng Singapura, RI Mau Kembangkan Industri Panel Surya

Kompas.com - 15/03/2023, 13:10 WIB
Akhdi Martin Pratama

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, akan menggandeng Pemerintah Singapura untuk mengembangkan industri panel surya dengan potensi investasi mencapai 50 miliar dollar AS.

"Kita akan menandatangani perjanjian dengan pemerintah Singapura minggu ini terkait industri panel surya," ujar Luhut dilansir dari Antara, Rabu (15/3/2023).

Menurut Luhut, dalam kerja sama tersebut, Singapura menginginkan listriknya diekspor ke Singapura. Namun, pemerintah bersikukuh pengembangan industri harus dilalukan di dalam negeri.

Baca juga: Tak Cuma Hyundai dan Wuling, Luhut Sebut Semua Produsen Bisa Dapat Subsidi Mobil Listrik

"Tapi kita tidak mau begitu. Maunya harus end to end, jadi kita harus bangun solar panelnya di sini industrinya, kemudian baterainya dan seterusnya, nanti baru kita juga ekspor ke Singapura, jadi win-win," katanya.

Luhut menambahkan, kerja sama dengan Singapura itu juga untuk mendukung Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) di Kalimantan Utara.

Di kawasan industri itu baru saja diresmikan peletakan batu pertama pembangunan PLTA Mentarang PLTA Mentarang yang diproyeksi berkapasitas 1.375 Megawatt (MW).

Baca juga: Soal Kebutuhan Impor KRL Bekas, Luhut: Kita Tunggu Hasil Audit BPKP

Selain itu, kawasan industri Kaltara tersebut juga akan terbangun pabrik petrokimia terbesar, pabrik iron steel, electronic alumina, hingga baterai listrik dan solar panel.

"Kita harus melakukan proyek end to end, kita tidak mau cuma ekspor listrik ke Singapura, tapi juga produksi solar panel sendiri, baterai dan lainnya. Ini harus end to end. Saya rasa proyek ini bisa mencapai 50 miliar dolar AS," katanya.

Baca juga: Luhut: Dulu Kita Impor Kereta Bekas, Masa Sekarang Impor Lagi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com