Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNI Life Bakal Pasarkan 4 Produk Baru Asuransi Unit Link

Kompas.com - 21/03/2023, 12:11 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT BNI Life Insurance (BNI Life) mengatakan siap memasarkan produk-produk unit link atau produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) pada tahun 2023.

Hal tersebut berkaitan dengan tenggat dari penerapan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 5/SEOJK.05/2022 tentang Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Investasi (SEOJK PAYDI) yang jatuh pada Maret 2023.

Direktur Keuangan BNI Life Eben Eser Nainggolan mengatakan, BNI Life telah mendaftarkan empat produk unit link kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Dan telah mendapat persetujuan," tutur dia kepada Kompas.com, Selasa (21/3/2023).

Baca juga: Produk Tradisional Digemari, Premi Asuransi Unit Link Melandai pada 2022

Ia memerinci, empat produk tersebut yaitu BLife Multi Plan Protection Plus, BNI Life MProtection, dan BNI Life MProtection Plus. Sementara, ada satu produk PAYDI group yaitu Optima Group Saving.

Seiring dengan produk baru ini, Eben memproyeksikan pendapatan premi unit link akan tetap tumbuh.

BNI Life akan melakukan upaya agar produk PAYDI tersebut mencapai target yang telah ditetapkan sesuai dengan rencana bisnis perusahaan.

Terkait tantangan yang dihadapi dalam pemasaran produk unit link dengan aturan baru, BNI Life masih akan melihat prosesnya.

"Kami baru dapat melakukan evaluasi terkait dengan pemasaran unit link sesuai dengan aturan baru beberapa waktu ke depan," imbuh dia.

Lebih jauh, Eben memaparkan total pendapatan premi BNI Life tahun 2022 sebesar Rp 4,99 triliun.

Baca juga: Sebelum Membeli, #YukPahami Cara Kerja Asuransi Jiwa Unit Link

Angka tersebut tumbuh sekitar 5 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun 2021.

Di sisi lain, laba bersih BNI Life juga naik dari Rp 179,6 miliar di 2021 menjadi Rp 253,4 miliar pada tahun 2023.

"Tahun 2023 kami menargetkan pendapatan premi sekitar 5,9 triliun rupiah atau tumbuh 18 persen dari total pendapatan premi 2022," ungkap dia.

Demi dapat mencapai target tersebut, Eben mengutarakan, BNI Life akan mempertahankan premi reguler dan produk yang lebih menguntungkan.

BNI Life juga akan mengoptimalkan pendapatan investasi dan pengelolaan risiko, meningkatkan mitigasi risiko, dan efisiensi dan pengelolaan biaya.

"Selain itu, perusahaan juga akan mendorong otomatisasi dan digitalisasi proses bisnis dan meningkatkan kapabilitas sertaproduktivitas sumber daya manusia," pungkas dia.

Baca juga: Apa Itu Unit Link alias PAYDI?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com