Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulog Dapat Tugas Impor 2 Juta Ton Beras, Buwas: Kalau Dibutuhkan Saja

Kompas.com - 28/03/2023, 04:07 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perum Bulog mendapat penugasan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk impor beras 2 juta ton. Penugasan ini diketahui melalui Surat Penugasan tertanggal 24 Maret 2023 oleh Kepala Bapanas Arief Prasetyo ke Bulog.

Pada surat itu disebutkan impor beras tersebut bertujuan memenuhi kebutuhan cadangan beras pemerintah (CBP) hingga akhir tahun 2023. Namun, untuk saat ini yang perlu segera dilakukan adalah impor beras sebanyak 500.000 ton.

Terkait penugasan tersebut, Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengatakan, penugasan impor beras 2 juta ton tersebut merupakan alokasi sepanjang 2023. Impor akan dilakukan secara bertahap melihat kondisi produksi beras dalam negeri.

"Ini alokasi. Jadi sekaligus dikasih tugas dalam satu tahun, tapi tidak berarti 2 juta itu harus dimasukkan semua, enggak," ujarnya saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (27/3/2023).

Baca juga: Pemerintah Bakal Impor Beras 2 Juta Ton, Mendag: Dukung dan Laksanakan

"Jadi sudah ada penugasan itu dari Bapanas (impor 2 juta ton), tapi kan pelaksanaannya bertahap sesuai dengan kebutuhan," lanjut dia.

Buwas, sapaan akrabnya, mengatakan Bulog saat ini masih melakukan penjajakan terkait rencana impor beras tersebut. Ia bilang, belum mengetahui kapan realisasi impor beras tersebut akan dilakukan, meskipun sudah ada penugasan untuk impor 500.000 ton.

Pasalnya, rekomendasi teknis (rekomtek) terkait impor beras tersebut masih belum ada, sehingga izin impor juga belum ada dari Kementerian Perdagangan (Kemendag).

"Kita baru jajaki, wong belum ada (rekomtek dan izin), kita kan belum buka lelang. Besok baru mau kita bahas," ujar dia.

Baca juga: Mentan Klaim Produksi Beras Aman di Awal 2023

Sementara itu, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengakui adanya penugasan impor beras kepada Bulog. Namun, ia belum bisa menyebutkan secara spesifik negara asal pengimpor.

Menurut dia, kemungkinan India, Pakistan, Myanmar, Vietnam, dan Thailand menjadi negara yang dipilih untuk mengimpor beras.

"Kalau negara importasi yang saya tahu ada India, Pakistan, Myanmar, Vietnam, Thailand, 2 juta itu juga angka yang tidak mudah dipenuhi oleh satu negara. Jadi ini pastinya akan dari beberapa negara," ujarnya saat dijumpai di kantornya, Jakarta Selatan Senin (27/3/2023).

"Ya, cuma itu kan, mana lagi," sambung Arief kembali saat ditanya ihwal negara asal yang akan mengimpor beras.

Ia juga tak menampik bahwa keputusan untuk memgimpor adalah hal yang berat. Namun di lain sisi harus segera dilakukan dalam rangka pemenuhan stok cadangan beras pemerintah.

"Jadi enggak mudah juga, keputusan yang sulit, enggak mudah. Tetapi yang jelas, harga di tingkat petani harus baik dan Bulog tetap menyerap produksi di dalam negeri kalau dia di bawah Rp 5.000," kata Arief.

Baca juga: Bapanas Surati Bulog untuk Segera Impor 500.000 Ton Beras

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satgas Judi Online Belum Mulai Bekerja, Pemerintah Masih Susun Formula

Satgas Judi Online Belum Mulai Bekerja, Pemerintah Masih Susun Formula

Whats New
Penyaluran Kredit Ultra Mikro Capai Rp 617,9 Triliun di Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Ultra Mikro Capai Rp 617,9 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Whats New
[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com