Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Diproyeksi Kembali Menguat Setelah Kemarin Ditutup di Bawah Level 15.000

Kompas.com - 04/04/2023, 06:05 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) berpotensi melanjutkan penguatannya pada perdagangan Selasa (4/4/2023). Potensi penguatan ini terjadi apabila harga batubara dapat melanjutkan kenaikannya di sesi Eropa dan AS.

Berdasarkan data Bloomberg, kemarin rupiahdi pasar spot ditutup menguat sebesar 0,16 persen ke level Rp 14.971 per dollar AS.

Sementara itu, merujuk kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, kurs rupiah ditutup di Rp 14.990, dari Rp 14.977 pada hari perdagangan sebelumnya.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, penguatan rupiah terjadi di tengah meningkatnya harga minyak global setelah OPEC berencana untuk memotong produksi minyak sebesar 1 juta barrel per hari.

Baca juga: IHSG dan Rupiah Sore Ini Parkir di Zona Hijau

"Di antara mata uang negara ASEAN, hanya rupiah yang mampu menguat terhadap dollar AS sejalan dengan potensi dampak positif kenaikan harga minyak terhadap komoditas ekspor Indonesia," kata Josua seperti dilansir Kontan.co.id, Senin (3/4/2023).

Sementara Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyebutkan, fokus pasar juga tertuju pada pembacaan data manufaktur dan nonfarm payrolls (NFP) AS bulan Maret 2023.

"Pelaku pasar akan mengamati lebih banyak tanda-tanda pelemahan di pasar tenaga kerja yang dapat membuka jalan bagi Federal Reserve untuk kurang hawkish tahun ini," ucap dia.

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi tahunan dalam tren menurun, tetapi masih jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi awal 2022. Terbaru, inflasi Maret 2023 tercatat sebesar 4,97 persen year-on-year (YoY), lebih tinggi dibandingkan dengan Maret 2022 yang sebesar 2,64 persen yoy.

Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) dalam Economic Outlook Interim Report March 2023 memperkirakan, inflasi Indonesia pada tahun ini mencapai 4,1 persen.

Angka tersebut melampaui target Bank Indonesia (BI) di kisaran 3 persen dan asumsi dasar ekonomi makro Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 sebesar 3,6 persen.

Baca juga: Kisah Sukses Petani Milenial di Pacitan, Ekspor Gula Aren ke Kanada dengan Omzet Belasan Juta Rupiah

Menurut OECD, secara umum inflasi memang relatif bisa dikendalikan seiring dengan berbagai kebijakan yang ditempuh pemerintah. Namun, kewaspadaan masih perlu dikedepankan. Salah satunya dengan tetap menjaga pergerakan harga energi dan pangan serta memperkuat dukungan fiskal terutama untuk kelompok rumah tangga.

Ibrahim memperkirakan, kurs rupiah kemungkinan dibuka fluktuatif namun ditutup menguat dalam rentang Rp 14.930-Rp 15.010 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Sementara Josua memprediksi rupiah bakal menguat terbatas dalam kisaran Rp 14.900-Rp 15.000 per dolar AS. (Nur Qolbi)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Ditutup di Bawah Rp 15.000 Hari Ini, Rupiah Bisa Menguat Lagi pada Selasa (4/4)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com