Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Menghadapi Rekan Kerja yang Menyebalkan

Kompas.com - 08/05/2023, 20:50 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


NEW YORK, KOMPAS.com – Berdasarkan survei tahun 2022 oleh Quality Logo Products, terdapat lebih dari 90 persen karyawan yang memiliki setidaknya satu kolega yang mengganggu mereka.

Namun demikian, psikolog dan penulis buku “Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ” Daniel Goleman mengatakan, terlepas dari seberapa luasnya rekan kerja yang menyebalkan, tidak ada aturan praktis tentang cara menghadapi mereka.

Dia mengatakan, menangani rekan kerja yang menyebalkan tidak ada hubungannya dengan bagaimana memperlakukan mereka dan lebih berkaitan dengan bagaimana kamu mempersiapkan diri.

Baca juga: 5 Tips Lolos Rekrutmen Bersama BUMN 2023

“Kunci tersembunyi di sini adalah kesadaran diri dan pengelolaan diri,” kata Goleman mengutip CNBC.

Goleman mengungkapkan, tips menghadapi rekan kerja yang menyebalkan adalah memeriksa diri sendiri saat berada di dekat mereka.

“Penting untuk mengetahui apa yang kamu rasakan dan bagaimana hal itu membentuk persepsi, motivasi kamu, tindakanmu, dan apakah itu mengganggu kinerjamu atau tidak,” katanya.

"Ini membuatmu mengenali apa yang sedang terjadi," lanjut dia.

Dengan mengidentifikasi tindakan mana yang memicu, kamu dapat mengantisipasinya dengan lebih baik dan mengatur diri sendiri. Di sisi lain, penting juga untuk mengetahui apa yang kamu rasakan dan bagaimana perasaan itu membentuk persepsi.

Untuk mengatisipasi terjadinya gesekan antar pekerja, maka sebelum pergi ke kantor, Goleman menekankan bahwa hal itu sangat penting untuk memulai obrolan.

Baca juga: Tips Mengelola Keuangan untuk First Jobber

“Saya akan menghabiskan dua jam dengan orang yang saya tahu mengganggu saya. Hanya orang ini, dan saya tidak perlu bereaksi,” kata Goleman.

Goleman juga menambahkan, kamu bisa mempersiapkan secara fisik seperti bernapas dengan rileks untuk tip menghadapi rekan kerjayang menyebalkan.

"Ini benar-benar mengubah fisiologi kami dari rangsangan sistem saraf simpatik, yang merupakan mode stres dan kecemasan, menjadi parasimpatis, yaitu mode rileks dan pemulihan," katanya.

Dengan mengenali bagaimana rekan kerja kamu mengganggu dan mempersiapkan diri untuk menghadapinya, maka kamu akan bisa pulih lebih cepat dari masalah-masalah seperti stres di tempat kerja.

"Kamu tidak bisa mengendalikan apa yang akan memicu dalam hidup. Tapi kamu bisa mengontrol berapa lama kamu tetap terpicu dan berapa lama kamu kesal," katanya.

Baca juga: Tips Tetap Aktif dan Produktif Bekerja Selama Puasa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com