Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nilai Impor RI pada April 2023 Anjlok 22,32 Persen, 3 Komoditas Ini Turun Paling Dalam

Kompas.com - 15/05/2023, 14:40 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, nilai impor perdagangan RI pada periode April 2023 sebesar 15,35 miliar dollar AS. Nilai ini turun dibanding April tahun lalu (year on year/yoy) ataupun Maret 2023 (month to month/mtm).

Jika dilihat berdasarkan jenis komoditasnya, nilai impor nonmigas mencapai 12,39 miliar dollar AS. Sementara itu, nilai impor migas sebesar 2,96 miliar dollar AS.

Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik BPS Imam Machdi mengatakan, nilai impor pada April lalu menurun 22,32 persen secara yoy. Penurunan terjadi pada impor komoditas migas (-22,52 persen) dan komoditas nonmigas (-22,27 persen).

Penurunan nilai impor terus terjadi sejak pengujung tahun lalu, setelah sempat menguat pada Januari 2023. Tercatat sejak Oktober 2022 hingga Maret 2023, nilai impor nasional hanya sempat menguat satu kali, yakni pada Januari.

Baca juga: Neraca Perdagangan RI Surplus 3 Tahun Berturut-turut

"Pertumbuhan impor April 2023 secara yoy melanjutkan penurunan setelah sempat menguat pada Januari 2023," ujar Iman, dalam konferensi pers, Senin (15/5/2023).

Sementara itu, jika dilihat secara mtm nilai impor April turun lebih dalam. Tercatat nilai impor April lalu ambles 25,45 persen dari bulan sebelumnya sebesar 20,59 miliar dollar AS.

Penurunan signifikan dicatatkan oleh impor nonmigas, yakni sebesar 29,48 persen. Sementara itu, impor migas hanya terkoreksi 1,98 persen.

"Dalam tiga tahun terakhir, pertumbuhan impor bulanan April secara mtm memiliki pola yang sama, yaitu menurun dibandingkan bulan sebelumnya," tutur Iman.

Baca juga: Kian Menyusut, Nilai Ekspor RI Hanya 19,29 Miliar Dollar AS pada April 2023

Komoditas yang catatkan penurunan impor paling dalam

Untuk golongan nonmigas, penurunan nilai impor secara yoy paling dalam dicatatkan oleh komoditas plastik dan barang dari plastik. Nilai impor komoditas tersebut sebesar 568,9 juta dollar AS, anjlok 40,20 persen secara yoy dari 951,3 juta dollar AS.

Kemudian, nilai impor komoditas besi dan baja turun 31,32 persen secara yoy menjadi 776 juta dollar AS. Penurunan signifikan juga dicatatkan oleh impor komoditas mesin atau perlengkapan elektrik dan bagiannya, yakni sebesar 23,74 persen secara yoy menjadi 1,74 miliar dollar AS.

Adapun jika dilihat secara mtm, komoditas kendaraan dan bagiannya mencatat koreksi paling dalam, yakni sebesar 37,03 persen menjadi 637,3 juta dollar AS. Kemudian, komoditas besi dan baja ambles 36,44 persen, plastik dan barang dari plastik turun 35,14 persen, serta mesin atau perlengkapan elektrik dan bagiannya turun 32,01 persen.

Baca juga: Indonesia Ekspor Perdana 23.040 Ayam Hidup ke Singapura

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com