Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TikTok Umumkan Investasi 12,2 Juta Dollar AS di Indonesia

Kompas.com - 15/06/2023, 19:18 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - TikTok mengumumkan investasinya senilai 12,2 juta dollar AS untuk membantu lebih dari 120.000 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) beralih ke bisnis daring dan berpartisipasi di ekonomi digital di Indonesia.

Investasi tersebut terdiri dari dana hibah tunai, pelatihan keterampilan digital dan kredit iklan untuk UMKM, termasuk bisnis mikro di wilayah pedesaan dan pinggiran kota.

Chief Executive Officer (CEO) TikTok Shou Zi Chew mengatakan, investasi tersebut diinisiasi lantaran melihat pertumbuhan UMKM berdasarkan hasil laporan "Efek TikTok: Menumbuhkan Bisnis, Memajukan Edukasi, dan Memberdayakan Komunitas di Asia Tenggara" mengalami peningkatan pendapatan sejak beralih ke TikTok.

Baca juga: TikTok Terpincut Pasar Indonesia, Minat Investasi Miliaran Dollar AS

 

"Di Asia Tenggara, lebih dari 325 juta orang mengakses TikTok setiap bulannya dan 15 juta bisnis juga menjadi pengguna platform ini," kata Shou Chew dalam siaran persnya, Kamis (15/6/2023).

Lebih lanjut Shou Zi Chew mengatakan, dalam waktu tiga tahun ke depan, pihaknya akan meluncurkan program Dukungan Lokal yang bertujuan memberdayakan bisnis mikro dan kecil, khususnya di wilayah pedesaan, yang masih awam dengan pemasaran di media sosial.

Bekerja sama dengan lebih dari 25 institusi pemerintah dan organisasi nirlaba di seluruh Asia Tenggara, program ini akan membuka peluang bagi bisnis untuk menjangkau konsumen digital baru melalui dana hibah tunai, pelatihan keterampilan digital dan kredit iklan.

Baca juga: Bertemu CEO TikTok, Menko Airlangga: Pemerintah Senantiasa Dukung Kemajuan Ekonomi Kreatif dan Digital

Selain itu, TikTok akan bermitra dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Asosiasi Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita (PPSW), Platform Usaha Sosial (PLUS), dan Telkom untuk meluncurkan TikTok Jalin Nusantara. Inisiatif ini akan membangun konektivitas internet di pusat-pusat komunitas di sembilan desa di Nusa Tenggara Timur dan Sumatera Utara.

Selain memperkuat infrastruktur digital lokal, TikTok Jalin Nusantara akan menyediakan program pelatihan di desa-desa tersebut, serta di lima pusat kreatif di destinasi pariwisata dan ekonomi kreatif utama dan lima Telkom IndigoHubs.

Program ini akan memberikan pelatihan literasi digital dan finansial kepada komunitas, dan modul keterampilan digital esensial seperti pembuatan konten, e-commerce, dan pemasaran digital, untuk mendukung mereka dalam berpartisipasi di ekonomi digital.

Baca juga: Cara Mengajukan Pengembalian Dana di TikTok Shop

Kemudian untuk memperluas akses ke pendidikan dan pengembangan diri, TikTok akan berkolaborasi dengan usaha sosial Kid Kid, Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, dan Bangkok Metropolitan Administration untuk meningkatkan kesadaran dan aksi lingkungan di kalangan generasi muda di Thailand.

Termasuk di antaranya, lokakarya edukasi dan tantangan terkait pilihan gaya hidup berkelanjutan sehari-hari, seperti pemilahan sampah dan konsumsi energi. Program ini sejalan dengan tujuan perusahaan untuk meningkatkan konten edukasi tentang iklim dan mencapai netralitas karbon operasional pada 2030.

Di luar edukasi yang dihadirkan di dalam platform, TikTok akan terus mengembangkan wirausaha generasi baru, khususnya generasi muda yang tidak memiliki akses setara ke peluang ekonomi.

Baca juga: TikTok Bakal Hapus Seller yang Jual Pakaian Bekas Impor di TikTok Shop

Pihaknya akan bekerja sama dengan ASEAN Foundation, Social Enterprise Development Programme untuk menyediakan pembangunan kapasitas, pendampingan, fasilitasi ke pasar, dan pendanaan awal hingga 320.000 dollar AS untuk 20 usaha sosial yang dipimpin oleh generasi muda di wilayah agar berkontribusi terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Asia Tenggara.

Sebelumnya, TikTok berencana akan berinvestasi hingga miliaran dollar AS ke Indonesia selama 3 hingga 5 tahun ke depan.

Hal ini lantaran melihat potensi pasar di Indonesia cukup besar. Apalagi saat ini pihaknya telah memiliki 2.000 karyawan yang bekerja di TikTok Indonesia.

"Komitmen yang kami miliki di kawasan ini sangat jelas. Kami akan menginvestasikan miliaran dollar selama tiga sampai lima tahun ke depan," kata Shou Zi Chew.

Baca juga: Inggris Denda TikTok Rp 237,94 Miliar karena Penyalahgunaan Data Pribadi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com