Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tahun Setelah Merger, Perum Damri Targetkan Pendapatan Tembus Rp 2,3 Triliun

Kompas.com - 19/06/2023, 21:21 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasca merger dengan Perusahaan Umum (Perum) Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD), Perum Damri menargetkan pendapatan tembus Rp 2,3 triliun dan laba bersih tembus Rp 98,8 miliar di 2027.

Direktur Keuangan Damri Joni Prasetiyanto mengatakan, target pendapatan dan laba bersih tersebut bisa dicapai melalui penciptaan nilai tambah (value creation).

Oleh karenanya, Perum Damri menargetkan total net value creation sebesar Rp 721 miliar selama 2023-2027.

"Kalau dari kajian buku putih yang telah kami susun bersama konsultan pendamping PMO, itu diharapkan untuk sampai 2027 itu kita bisa menambah value creation-nya Rp 721 miliar. Artinya tahun 2027 diharapkan untuk pendapatan revenue kita itu hampir Rp 2,3 triliun," ujarnya saat acara peresmian penggabungan Perum Damri dan PPD di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (19/6/2023).

Baca juga: Usai Merger, Perum Damri Ambil Alih Seluruh Aset PPD Termasuk Armada

Dia mengungkapkan, dengan bergabungnya dua perusahaan transportasi ini, diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas perusahaan serta meningkatkan posisi BUMN di pasar.

Selain itu, masyarakat juga akan diuntungkan karena merger ini meningkatkan aksesibilitas wilayah dan mempermudah mobilitas masyarakat.

Pasalnya, selama ini bisnis PPD di bidang transportasi darat hanya melayani wilayah Jabodetabek dan Bali. Bahkan kata dia, sekitar 90 persen bisnis PPD untuk melayani Transjakarta.

Sementara Perum Damri meski sama-sama bergerak di bidang transportasi darat, namun wilayah cakupannya lebih menyebar ke seluruh daerah di Indonesia sehingga merger ini membuat layanan perusahaan menjadi semakin lengkap.

Baca juga: Resmi Bergabung, Dirut Damri Pastikan Tidak PHK Karyawan PPD

"Jadi dengan sinergi dan integrasi antara BUMN atau transportasi jalan itu diharapkan dapat meningkatkan value creation yang ada di kedua BUMN ini," ucapnya.

Sebagai informasi, pada 2017-2019 Perum Damri memiliki 46 cabang dengan 7.154 trayek sedangkan PPD beroperasi di wilayah Jabodetabek dan Bali dengan 79 trayek.

Pendapatan mayoritas Perum Damri berasal dari angkutan bandara sebesar 23-40 persen dan angkutan antar kota sebesar 23-29 persen. Sementara pendapatan mayoritas Perum PPD berasal dari lini bisnis Transbusway sebesar 86-96 persen.

Pada 2021, masing-masing perusahaan memiliki total aset sebesar Rp 956 miliar dan ekuitas Rp 354 miliar untuk Damri dan total aset sebesar Rp 644 miliar dengan ekuitas Rp 270 miliar untuk PPD.

Baca juga: Perum DAMRI dan PPD Resmi Bergabung, Ini Pesan Kementerian BUMN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com