Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bhinneka Life Targetkan Pendapatan Premi Tumbuh 25 Persen

Kompas.com - 22/06/2023, 08:52 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan asuransi jiwa PT Bhinneka Life Indonesia menargetkan, pendapatan premi perusahaan dapat tumbuh 25 persen hingga akhir 2023. Target optimistis ini dipatok dengan melihat realisasi kinerja yang positif hingga kuartal pertama 2023.

Direktur Utama Bhinneka Life Benny Indra mengatakan, pada kuartal pertama tahun ini penyaluran premi perusahaan tumbuh 18 persen. Pertumbuhan itu disebut lebih tinggi dari industri asuransi yang mencatatkan kontraksi sebesar 11 persen.

"Perusahaan optimistis meraih pertumbuh 25 persen. Atau bahkan bisa lebih besar dari pencapaian tahun lalu yang meraih pertumbuhan pendapatan premi sebesar 33 persen atau menjadi Rp 585,45 miliar," kata dia, dalam keterangannya, Rabu (21/6/2023).

Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat Memiliki Asuransi? Simak Kata OJK

Pertumbuhan tersebut melanjutkan kinerja positif perusahaan pada 2022. Benny menyebutkan, pada tahun lalu perusahaan mampu mencetak laba sebesar Rp 13,96 miliar, tumbuh 133 persen secara tahunan.

Sementara RBC Bhinneka Life meningkat 73 persen menjadi 350,95 persen (unaudited), dan total aset meningkat 17 persen menjadi Rp 1,68 triliun (unaudited) jika dibandingkan dengan periode yang sama di 2021. Tahun 2022 itu, Bhinneka Life telah membayarkan klaim ke nasabah senilai Rp 753,4 miliar.

Benny menyadari, industri asuransi belum sepenuhnya pulih setelah terpuruk akibat pandemi Covid 19. Hal itu disebabkan penjualan tatap muka terhenti.

Setelah pandemi usai, industri juga menghadapi kendala dengan berlakunya kebijakan untuk produksi premi Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI) atau unit link.

"Terjadi peralihan produk dan metode pembayaran yang dipilih nasabah. Nasabah memilih ke produk tradisional," tutur Benny.

Benny Indra melanjutkan, Bhinneka Life bisa tumbuh di atas industri karena selama ini kuat di produk tradisional. Makanya, bagi Bhinneka Life, apa yang terjadi di industri asuransi itu tidak terpengaruh, karena mayoritas produk adalah tradisional.

Meskipun demikian, Benny Indra tetap mengantisipasi dengan adanya pelemahan ekonomi global yang berpengaruh pada ekonomi nasional.

Baca juga: Agen Elite Asuransi Tak Terpengaruh Aturan Unitlink

Menurut Benny, kondisi itu bisa disikapi dengan tetap melakukan upaya penetrasi pasar, termasuk meningkatkan literasi keuangan ke masyarakat. Langkah yang ditempuh dengan melakukan edukasi saat penjualan.

Benny Indra menegaskan, salah satu hal yang menjadi perhatian utama mereka adalah masalah edukasi dan pengetahuan terhadap produk. Edukasi bagi masyarakat perlu dilakukan terus menerus agar masyarakat memiliki pengetahuan yang benar tentang asuransi secara umum dan juga produk-produk asuransi itu sendiri.

Sementara edukasi terhadap tenaga penjual perlu dilakukan secara rutin agar mereka memiliki pengetahuan yang baik dan benar terhadap produk yang akan dijual kepada konsumen.

"Hal ini penting agar tidak terjadi missselling dan pada akhirnya terjadi perselisihan antara konsumen dan perusahaan asuransi. Hal-hal seperti inilah yang harus dihindari," sebutnya.

Baca juga: Serupa tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Asuransi Pendidikan dan Tabungan Pendidikan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com