Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ikko Anata
KOMPAS.com - Saat ini, restoran atau tempat makan banyak yang telah berinovasi. Beberapa dari mereka tak hanya mementingkan kualitas makanan, melainkan juga tata ruang serta fasilitas menjadi lebih ‘Instagramable’.
Selain itu, ada tempat makan yang memperbolehkan kita untuk mengadakan acara khusus. Salah satunya adalah Tori Kaizoku yang dijelaskan oleh Andre dan Rindra, Owner Tori Kaizoku, dalam siniar CUAN episode “Suka Anime & Jejepangan, Tori Kaizoku Hadir!” dengan tautan dik.si/CUANTori.
Rindra, selaku pemimpin dari seluruh cabang Tori, mengungkapkan awal mulanya membuka Tori Kaizoku karena ia senang ‘nongkrong’ di Tori Bar Fatmawati.
Namun, saat pertama kali dibangun, tempat makan dengan pemilik orang Jepang itu terancam bangkrut karena sepi pengunjung.
Akhirnya, Rindra pun berinisiatif membantu sang pemilik untuk meramaikannya. Begitu pula dengan Andre yang juga berawal dari pelanggan setia dan juga senang dengan budaya Jepang.
Baca juga: Ekosistem Digital, Solusi Tepat untuk Efisiensi Bisnis
Lelaki yang merupakan pemilik Tori Kaizoku ini bahkan mengungkapkan, “Gue nganggep tori kayak rumahlah. Di sana bisa nongkrong, meeting, mau minum bisa denger lagu Jepang juga.”
Bahkan, penamaan Tori Kaizoku pun terinspirasi dari anime One Piece. Dalam bahasa Jepang, kaizoku berarti bajak laut. Lokasi Tori Kaizoku yang tampak agak miring dan mengerucut membuatnya mirip seperti kapal.
Pada 2019, Rindra memiliki rencana untuk melakukan ekspansi terhadap Tori Bar. Ia pun mengajak pengunjung setia Tori Bar yang juga punya ketertarikan yang sama untuk ikut membuka cabang lainnya.
Sayangnya, dalam proses ekspansi, Tori Bar juga dihadang oleh pandemi. Dari situ, Rindra dituntut untuk berinovasi, “Tapi titik baliknya di situ. Kita mulai buka; siapin buka-buka cabang.”
Rindra percaya dengan mengajak pelanggan setia Tori Bar, mereka mampu mengelola restoran itu dengan suasana dan keunikannya masing-masing. Misalnya saja, Tori Bram di Meruya memiliki konsep video game.
Indonesia memiliki potensi yang besar terhadap bisnis yang berbau budaya Jepang. Pasalnya, sejak kecil pun kita sudah menonton tayangan kartun asal Jepang, seperti Shinchan, Doraemon, Saint Seiya, hingga kini yang terkenal adalah film-film dari Studio Ghibli.
Banyak orang yang berpikir orang yang senang budaya Jepang hanya identik dengan komik, manga, dan anime. Padahal, sebenarnya orang Indonesia juga banyak yang tertarik dengan makanan Jepang, seperti sushi dan katsu. Dari situ, beberapa restoran juga mengkolaborasikan makanan Jepang dengan Indonesia.
Baca juga: Peran UMKM Menahan Resesi Ekonomi 2023
Namun, saat mendengar restoran atau bar dengan konsep Jepang, banyak orang yang menganggapnya sebagai tempat eksklusif. Artinya, menganggap tempat itu hanya ditujukan untuk penggemar budaya Jepang.
Namun, hal ini berbeda dengan Tori Kaizoku yang memiliki prinsip nakama. Andre menjelaskan maksud dari hal ini, “Kaki lo berinjak di Tori Kaizoku semuanya itu nakama, temen.”