Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Tori Kaizoku, Bar Inklusif dengan Inovasi Tiada Henti

Kompas.com - 28/06/2023, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Saat ini, restoran atau tempat makan banyak yang telah berinovasi. Beberapa dari mereka tak hanya mementingkan kualitas makanan, melainkan juga tata ruang serta fasilitas menjadi lebih ‘Instagramable’.

Selain itu, ada tempat makan yang memperbolehkan kita untuk mengadakan acara khusus. Salah satunya adalah Tori Kaizoku yang dijelaskan oleh Andre dan Rindra, Owner Tori Kaizoku, dalam siniar CUAN episode “Suka Anime & Jejepangan, Tori Kaizoku Hadir!” dengan tautan dik.si/CUANTori.

Bisnis yang Berawal dari Pelanggan Setia

Rindra, selaku pemimpin dari seluruh cabang Tori, mengungkapkan awal mulanya membuka Tori Kaizoku karena ia senang ‘nongkrong’ di Tori Bar Fatmawati.

Namun, saat pertama kali dibangun, tempat makan dengan pemilik orang Jepang itu terancam bangkrut karena sepi pengunjung.

Akhirnya, Rindra pun berinisiatif membantu sang pemilik untuk meramaikannya. Begitu pula dengan Andre yang juga berawal dari pelanggan setia dan juga senang dengan budaya Jepang.

Baca juga: Ekosistem Digital, Solusi Tepat untuk Efisiensi Bisnis

Lelaki yang merupakan pemilik Tori Kaizoku ini bahkan mengungkapkan, “Gue nganggep tori kayak rumahlah. Di sana bisa nongkrong, meeting, mau minum bisa denger lagu Jepang juga.”

Bahkan, penamaan Tori Kaizoku pun terinspirasi dari anime One Piece. Dalam bahasa Jepang, kaizoku berarti bajak laut. Lokasi Tori Kaizoku yang tampak agak miring dan mengerucut membuatnya mirip seperti kapal.

Persiapan Ekspansi dan Hadangan Pandemi

Pada 2019, Rindra memiliki rencana untuk melakukan ekspansi terhadap Tori Bar. Ia pun mengajak pengunjung setia Tori Bar yang juga punya ketertarikan yang sama untuk ikut membuka cabang lainnya.

Sayangnya, dalam proses ekspansi, Tori Bar juga dihadang oleh pandemi. Dari situ, Rindra dituntut untuk berinovasi, “Tapi titik baliknya di situ. Kita mulai buka; siapin buka-buka cabang.”

Rindra percaya dengan mengajak pelanggan setia Tori Bar, mereka mampu mengelola restoran itu dengan suasana dan keunikannya masing-masing. Misalnya saja, Tori Bram di Meruya memiliki konsep video game.

Besarnya Potensi Bisnis F&B Jepang di Indonesia

Indonesia memiliki potensi yang besar terhadap bisnis yang berbau budaya Jepang. Pasalnya, sejak kecil pun kita sudah menonton tayangan kartun asal Jepang, seperti Shinchan, Doraemon, Saint Seiya, hingga kini yang terkenal adalah film-film dari Studio Ghibli.

Banyak orang yang berpikir orang yang senang budaya Jepang hanya identik dengan komik, manga, dan anime. Padahal, sebenarnya orang Indonesia juga banyak yang tertarik dengan makanan Jepang, seperti sushi dan katsu. Dari situ, beberapa restoran juga mengkolaborasikan makanan Jepang dengan Indonesia.

Baca juga: Peran UMKM Menahan Resesi Ekonomi 2023

Namun, saat mendengar restoran atau bar dengan konsep Jepang, banyak orang yang menganggapnya sebagai tempat eksklusif. Artinya, menganggap tempat itu hanya ditujukan untuk penggemar budaya Jepang.

Namun, hal ini berbeda dengan Tori Kaizoku yang memiliki prinsip nakama. Andre menjelaskan maksud dari hal ini, “Kaki lo berinjak di Tori Kaizoku semuanya itu nakama, temen.”

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com