JAKARTA, KOMPAS.com - PT Reasuransi Indonesia Utama (Indonesia Re) akan mendapatkan penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp 1 triliun pada 2023. Suntikan dana negara ini diharapkan dapat memperkuat permodalan BUMN reasuransi ini.
Presiden Direktur Indonesia Re Benny Waworuntu mengatakan, pihaknya telah mendapatkan persetujuan dari Komisi VI DPR RI.
"Yang kemarin disetujui Rp 1 triliun, rancananya memang (cair) di 2023 ini. Kami masih mengikuti prosesnya," ujar dia dalam konferensi pers Indonesia Re International Conference 2023 (IIC 2023).
Baca juga: Dipelototi BPK, 13 BUMN Kejar Penyelesaian Proyek PMN
Ia menambahkan, nantinya PMN yang didapatkan Indonesia Re tidak akan digunakan untuk belanja modal.
Sebaliknya, PMN akan digunakan untuk memperkuat permodalan perusahan.
"Sehingga RBC (risk based capital) meningkat, rating kami meningkat, sehingga kami punya kapabiiltas untuk mempertanggungkan ulang yang sudah ditanggung asuransi baik domestik maupun di global," imbuh dia.
"Memang sifat bisnisnya seperti itu. Modalnya harus besar untuk meng-absorb bisnis yang lebih banyak," timpal dia.
Baca juga: Warisi Utang Rp 4,6 Triliun, InJourney Minta Suntikan PMN Rp 1,05 Triliun, Buat Apa?
Kompas.com mencatat, sebelumnya Indonesia Re mengajukan PMN sebesar Rp 3 triliun untuk penguatan modal. Namun jumlah yang akhirnya disepakati berada di kisaran Rp 1 triliun.
Lebih lanjut, Beny menjelaskan, Indonesia Re juga telah memiliki bisnis internasional. Namun, ekspansi bisnis tersebut belum optimal lantaran adanya keterbatasan kapasitas.
"Jadi nanti kalau modal kami sudah semakin kuat, rating baik, pasti kami akan bisa memilih bisnis-bisnis yang lebih profitabel untuk kami," tutup dia.
Baca juga: Erick Thohir Ajukan PMN Tunai 2024 Rp 57,96 Triliun
Dilansir dari Kontan, Benny bilang, pemerintah tampaknya memiliki prioritas lain yang lebih penting dan mendesak.
"Kami tetap dikasih spare (modal) walaupun lebih kecil. Itu dari cadangan investasi, kami disisipkan Rp 1 triliun untuk memperkuat (permodalan)," ungkap dia.
Benny menjabarkan, kalau PMN yang turun sebesar Rp 3 triliun, RBC Indonesia Re dapat mencapai 300-400 persen.
Sementara, penambahan PMN sebesar Rp 1 triliun akan menambah RBC menjadi sekitar 100-200 persen.
Baca juga: Upaya PMN Bantu Pemerintah Kurangi Angka Kemiskinan Ekstrem
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya