Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

65 Perusahaan Antre Melantai di Bursa Saham, 2 di Antaranya merupakan Pinjol

Kompas.com - 05/07/2023, 12:10 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, minat penghimpunan dana melalui instrumen pasar modal masih tinggi hingga paruh pertama 2023. Hal ini terlihat dari tingginya jumlah perusahaan yang sudah menyelesaikan dan masih mengantre proses pencatatan saham perdana (IPO).

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mengatakan, sampai dengan 27 Juni, terdapat 41 perusahaan yang telah menyelesaikan proses IPO. Dari aksi korporasi tersebut, total dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp 43,76 triliun.

Adapun sampai saat ini, OJK mencatat masih ada 65 perusahaan yang bersiap melakukan IPO. Total penghimpunan dana dari pipeline IPO tersebut mencapai Rp 42,64 triliun.

"Di pipeline, masih terdapat 90 rencana penawaran umum senilai Rp 69,9 triliun, termasuk rencana IPO oleh emiten baru sebanyak 65 perusahaan," kata Inarno, alam konferensi pers RDK OJK Bulanan, Selasa (4/7/2023).

Baca juga: Grup Akseleran Bakal IPO, Bidik Dana Segar Rp 358,6 Miliar

Rencana IPO pinjol dan PHE

Lebih lanjut Inarno menyebutkan, dari 65 perusahaan yang tengah bersiap IPO itu, dua di antaranya merupakan perusahaan fintech peer to peer lending atau pinjaman online (pinjol).

Satu dari dua perusahaan pinjol tersebut merupakan PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk yang merupakan induk usaha PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia atau Akseleran. Perusahaan tersebut dijadwalkan melakukan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia pada 9 Agustus mendatang.

Sementara itu, Inarno belum bisa membeberkan satu perusahaan pinjol lainnya. Pasalnya, perusahaan itu belum mendapatkan pernyataan pra-efektif.

Baca juga: Amman Mineral Tetapkan Harga IPO Rp 1.695, Bidik Dana Segar Rp 10,73 Triliun

"Saat ini ada dua perusahaan yang dalam pipeline IPO terkait dengan P2P lending dan dari dua calon emiten tersebut, yang satu belum bisa kita jelaskan secara detail karena belum pra-efektif," ujar Inarno.

Adapun terkait IPO BUMN yang ramai dibicarakan investor, yakni IPO PT Pertamina Hulu Energi, Inarno belum bisa memastikan waktu pelaksanaannya. Sebab, anak usaha PT Pertamina (Persero) itu belum mendapatkan pernyataan pra-efektif.

"IPO PHE saat ini kami belum bisa memberikan secara detail, karena masih dalam proses penelaahan di kami. Sekarang belum pra-efektif, tunggu saja. Mudah-mudahan bisa masuk juga tahun ini, mudah-mudahan," ucap Inarno.

Baca juga: Banyak Saham Baru IPO Harganya Susut Nyaris Rp 1, BEI: Kami Pastikan Tetap Selektif

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com