JAKARTA, KOMPAS.com - Imbal hasil yang tinggi dalam tawaran investasi kerap kali membuat masyarakat tanpa pikir panjang langsung menaruh uangnya.
Padahal imbal hasil atau return dalam investasi yang terlalu tinggi, dapat menjadi salah satu indikasi investasi bodong.
Perencana Keuangan dan Head Advisory & Investment PINA Rista Zwestika mengatakan, masyarakat perlu memperhatikan beberapa hal agar tidak mudah tergiur imbal hasil investasi yang tinggi.
"Imbal hasil yang tinggi seringkali dikaitkan dengan risiko yang tinggi pula," ujar dia kepada Kompas.com, ditulis Jumat (7/7/2023).
Baca juga: Waspada Modus Penipuan Investasi Mengatasnamakan Dewan Komisioner OJK!
Untuk itu, ia bilang, penting untuk memahami risiko yang terkait dengan setiap jenis investasi.
Selain itu, penting juga untuk memastikan tingkat risiko tersebut sesuai dengan toleransi risiko yang dimiliki.
"Jangan terjebak pada janji imbal hasil yang besat tanpa mempertimbangkan risiko yang terkait," ucap dia.
Berikut ini adalah tips agar masyarakat tidak terjebak investasi karena iming-iming imbal hasil tinggi.
1. Lakukan riset
Lakukan riset yang mendalam tentang investasi. Pahami latar belakang perusahaan atau proyek, analisis fundamental, tren pasar, dan potensi pertumbuhan di masa depan.
Jangan terburu-buru mengambil keputusan hanya berdasarkan imbal hasil yang dijanjikan tanpa memahami dengan baik investasi tersebut.
2. Pahami produk investasi
Pelajari dengan seksama tentang produk investasi yang ditawarkan. Baca prospektus, peraturan, atau kontrak investasi secara teliti untuk memahami bagaimana produk tersebut bekerja, potensi keuntungan, biaya yang terkait, dan risiko yang mungkin timbul.
Jika ada sesuatu yang tidak jelas, jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan kepada pihak yang berwenang atau profesional.
3. Waspada penipuan