Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JPM Dukuh Atas Bakal Hubungkan Akses MRT hingga Transjakarta

Kompas.com - 22/07/2023, 20:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT MRT Jakarta terus mengebut pembangunan Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Dukuh Atas. Jembatan ini akan berperan dalam menunjang mobilitas masyarakat Jakarta karena menghubungkan 5 moda transportasi.

JPM Dukuh Atas akan menghubungkan moda transportasi antara MRT, LRT Jabodebek, KRL, KA Bandara, dan Transjakarta.

Proyek ini ditargetkan rampung pada 31 Juli 2023 dan bakal diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 18 Agustus 2023, bersamaan dengan peresmian LRT Jabodetabek.

Baca juga: Hubungkan Akses MRT, LRT, dan KRL, JPM Dukuh Atas Ditarget Rampung 31 Juli 2023

"31 Juli ditargetkan rampung, dan 18 Agustus bakal diresmikan oleh Bapak Presiden. Jadi kami harus mengebut (pembangunan), dan per akhir Juni progressnya sudah 88 persen," ujar Direktur Utama PT ITJ Ferdiansyah Roestam dalam diskusi di Transport Hub Dukuh Atas, Jakarta, dikutip Sabtu (22/7/2023).

Adapun PT Integrasi Transit Jakarta (ITJ) merupakan salah satu mitra yang ditunjuk PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ), anak usaha MRT Jakarta, untuk menggarap proyek JPM Dukuh Atas. ITJ adalah kontraktor pelaksana utama dalam proyek ini.

Secara rinci, saat beroperasi nanti, jembatan ini akan menghubungkan Stasiun LRT Jabodebek Dukuh Atas, Stasiun KRL Sudirman, Stasiun BNI City, Stasiun MRT Dukuh Atas, dan Halte Transjakarta Dukuh Atas.

Baca juga: Meski Ibu Kota Negara Pindah, Pembangunan Kawasan MRT Jakarta Tetap Berlanjut

Ferdiansyah menjelaskan, total luas area pengembangan JPM Dukuh Atas yakni mencapai 4.500 meter persegi (m2). Adapun JPM Dukuh Atas sendiri memiliki panjang 265 meter.

Jembatan ini didesain lebih dari sekadar untuk akses lalu lintas pejalan kaki, namun juga menjadi area baru bagi masyarakat Jakarta untuk singgah menikmati kuliner maupun hiburan.

Sebab JPM Dukuh Atas dibangun dengan prinsip pengembangan konektivitas antarmoda, ruang publik inklusif, dan enriching urban experience sehingga diharapkan dapat menjadi identitas dan tujuan baru perkotaan.

Baca juga: Pembangunan MRT Jakarta Fase 2A Sudah 56,2 Persen

Jembatan ini merupakan bagian utama dalam pengembangan kawasan berorientasi transit (transit oriented development/TOD) Dukuh Atas. Ada tiga lantai di JPM Dukuh Atas, di lantai 1 dan 3 akan dimanfaatkan untuk ritel hingga pameran (exhibition).

Menurut Ferdiansyah, jembatan yang menghubungkan 5 moda transportasi ini akan memberikan pengalaman (experience) yang baru bagi penggunanya. Sebab, tak hanya bisa melintas untuk transit, tapi juga bisa mengakses kebutuhan makan dan minum, juga hiburan yang tersedia.

"Jadi kembali ke salah satu prinsip dasar TOD, yaitu kualitas hidup manusia yang lebih baik. Bisa enggak orang kalau jalan di pathways enggak panas-panasan, dan saat haus bisa beli minum, artinya ada quality of mobility," paparnya.

Baca juga: Nilai Investasi Proyek TOD MRT Jakarta Capai Rp 1,5 Triliun di 2022

Ferdiansyah menilai, dengan penyediaan moda transporstasi yang terintegrasi dalam kawasan TOD, maka akan semakin meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan transportasi umum.

"Karena semakin anda memanjakan orang dalam mobilitas mereka, semakin mereka mau menggunakan fasilitas transportasi publik," tutupnya.

Baca juga: Kata Bos MRT Usai Uji Coba LRT Jabodebek: Ngeri-ngeri Sedap, So Far Oke

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com