Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/03/2023, 18:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta mendorong nilai tambah di sekitar kawasan stasiun dengan membangun kawasan berorientasi transit atau transit oriented development (TOD). Nilai Investasi dari proyek TOD MRT Jakarta tercatat mencapai 1,5 triliun di sepanjang 2022.

Kepala Departemen TOD Planning & Development MRT Jakarta Sagita Devi menjelaskan, ada 15 proyek infrastruktur di wilayah TOD yang digarap pada tahun lalu. Terdiri dari 4 infrastruktur yang sudah beroperasi dan 11 infrastruktur yang pembangunannya masih berlanjut di tahun ini.

"Ada beberapa proyek infrastruktur yang sudah kami lakukan 1-2 tahun ini, dan ternyata kalau dihitung-hitung total investasinya di tahun lalu bisa mencapai Rp 1,5 triliun dari semua proyek yang kami kerjakan," ujarnya dalam diskusi di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu Blok M, Jakarta Selatan, Jumat (24/3/2023).

Secara rinci, proyek infrastruktur di wilayah TOD MRT Jakarta yang sudah rampung dan beroperasi yakni Transit Plaza Depan Poins, Simpang Temu Lebak Bulus, Taman Literasi Martha Christin, serta penyediaan hunian TOD dengan nama Alaspadu, hunian sewa berkonsep co-living (kos).  

Baca juga: MRT Jakarta Jalur Cikarang dan Balaraja Capai Kesepakatan Pendanaan Pada 2024

Sementara proyek infrastruktur yang pengerjaannya masih berlanjut yakni Park and Ride Lebak Bulus progresnya 45 persen, Pedestrian Tunnel Menara Mandiri progresnya 35 persen, Simpang Temu Dukuh Atas progresnya 65 persen, Rumapadu One Belpark Fatmawati progresnya 80 persen, dan Plaza Transit Mahakam progresnya 83 persen.

Lalu ada Serambi Temu Dukuh Atas yang progresnya sudah 78 persen, Pedestrian Tunnel Thamrin Nine progresnya 50 persen, Penataan Taman Kudus, Pelebaran Jl. Pati-Juana progresnya 50 persen, Pedestrianisasi Blora-Kendal progresnya 60 persen, serta Penataan Persimpangan Stasiun Karet progresnya 38 persen.

Sagita menuturkan, terkait ketentuan sumber pendanaan proyek-proyek tersebut telah diatur dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 15 Tahun 2020. Pendanaan bisa bersumber dari dana MRT Jakarta sendiri, pinjaman, maupun pelaksanaan perjanjian/kontrak dengan pihak lainnya, seperti perusahaan swasta.

Baca juga: MRT Bundaran HI-Kota Bakal Beroperasi pada 2028

"Jadi pendanaannya bisa juga pinjaman, maupun perjanjian MRT dengan pihak-pihak swasta dan lainnya," kata dia.

Menurutnya, kehadiran MRT Jakarta sebagai transportasi modern di ibu kota telah berdampak pada peningkatan nilai tambah baru bagi kawasan di sepanjang lajurnya. Ini tercermin dari rata-rata kenaikan nilai lahan akibat pembangunan MRT Jakarta Fase 1 mencapai 5,1 persen.

Peningkatan nilai itu perlu ditangkap guna menciptakan kawasan yang mandiri dan berkelanjutan. Oleh karena itu, perseroan melakukan pembangunan kawsan TOD di sekitar stasiun MRT.

Peningkatan nilai kawasan itu akan berdampak pula dalam bentuk kontribusi atau pajak kepada MRT Jakarta maupun Pemprov DKI Jakarta. Adapun potensi penerimaan dari land value capture sepanjang 2023-2069 mencapai Rp 62,1 triliun untuk Fase 1 dan 2.

"Jadi enggak hanya stasiun saja, atau bangunan di samping stasiun saja yang dipikirkan. Tapi bagaimana caranya agar satu kawasan jadi kawasan inklusif yang memperhatikan akses atau kegiatan di dalam area di kawasan itu yang seamless connectivity," jelas Sagita.

Baca juga: Rute MRT Bundaran HI Tembus Ancol Ditargetkan Beroperasi pada 2032

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

IHSG Bakal Bangkit? Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Bakal Bangkit? Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Whats New
Peron 3 dan 4 Stasiun Manggarai Bakal Diaktifkan Lagi, Area Transit Akan Lebih Luas

Peron 3 dan 4 Stasiun Manggarai Bakal Diaktifkan Lagi, Area Transit Akan Lebih Luas

Whats New
Banyak BPR Tutup, Regulator Dorong Merger dan Digitalisasi

Banyak BPR Tutup, Regulator Dorong Merger dan Digitalisasi

Whats New
[POPULER MONEY] KAI Permak Kereta Ekonomi | Emak-emak 'Menjerit' Harga Telur Ayam Mahal

[POPULER MONEY] KAI Permak Kereta Ekonomi | Emak-emak "Menjerit" Harga Telur Ayam Mahal

Whats New
Gapeka 2023 Diberlakukan 1 Juni, Ini Dampaknya ke Perjalanan KRL Jabodetabek

Gapeka 2023 Diberlakukan 1 Juni, Ini Dampaknya ke Perjalanan KRL Jabodetabek

Whats New
Demi Pariwisata, Bupati Sumenep Rayu Maskapai Buka Penerbangan ke Daerahnya

Demi Pariwisata, Bupati Sumenep Rayu Maskapai Buka Penerbangan ke Daerahnya

Whats New
Cara Top Up DANA lewat Livin Mandiri dan ATM dengan Mudah

Cara Top Up DANA lewat Livin Mandiri dan ATM dengan Mudah

Spend Smart
BEI: Total Right Issue Mencapai Rp 22,8 Triliun hingga Mei 2023

BEI: Total Right Issue Mencapai Rp 22,8 Triliun hingga Mei 2023

Whats New
Paling Lambat 31 Desember 2026, Pengadilan Pajak Harus Sepenuhnya di Bawah MA

Paling Lambat 31 Desember 2026, Pengadilan Pajak Harus Sepenuhnya di Bawah MA

Whats New
Pada Triwulan Pertama 2023, Pelindo Multi Terminal Catat Kinerja Positif

Pada Triwulan Pertama 2023, Pelindo Multi Terminal Catat Kinerja Positif

Whats New
Bappenas Prediksi di 2045 RI Bakal jadi Negara dengan Penduduk Terbanyak ke-6 di Dunia

Bappenas Prediksi di 2045 RI Bakal jadi Negara dengan Penduduk Terbanyak ke-6 di Dunia

Whats New
Pembukaan Keran Ekspor Pasir Laut Dinilai hanya Pertimbangkan Kepentingan Bisnis

Pembukaan Keran Ekspor Pasir Laut Dinilai hanya Pertimbangkan Kepentingan Bisnis

Whats New
Luhut: Saya Suka dengan China karena Transfer Teknologinya

Luhut: Saya Suka dengan China karena Transfer Teknologinya

Whats New
Bappenas Ungkap Alasan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Terjebak di Level 5 Persen

Bappenas Ungkap Alasan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Terjebak di Level 5 Persen

Whats New
Bersiap IPO, VKTR Berencana Dukung Transportasi Bebas Emisi di IKN

Bersiap IPO, VKTR Berencana Dukung Transportasi Bebas Emisi di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+