Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPS Hari Ini Umumkan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2023, Simak Proyeksi dari Ekonom

Kompas.com - 07/08/2023, 06:40 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal II-2023 Indonesia pada Senin (7/8/2023) hari ini. Produk domestik bruto (PDB) Indonesia diproyeksi masih melanjutkan tren positif di tengah ketidakpastian global yang tinggi.

Bahkan, berbagai analis meyakini, PDB nasional masih akan tumbuh di kisaran 5 persen pada kuartal kedua 2023. Hal ini tidak terlepas dari konsumsi rumah tangga yang terjaga, seiring dengan tren perlambatan inflasi.

Ekonom Senior PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Faisal Rachman mengatakan, pihaknya memproyeksi pertumbuhan ekonomi mencapai 5,04 persen secara tahunan pada kuartal kedua tahun ini. Angka tersebut lebih tinggi dari realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal pertama sebesar 5,03 persen.

"Pertumbuhan PDB pada kuartal II-2023 utamanya akan didorong oleh konsumsi rumah tangga yang kuat dan peningkatan belanja pemerintah," ujar dia, dalam keterangannya, dikutip Senin.

Baca juga: IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun Depan Jadi 5 Persen

Menurut dia, konsumsi rumah tangga mendapat dorongan yang signifikan dari berakhirnya status pandemi Covid-19. Pasalnya, pencabutan status pandemi meningkatkan pergerakan publik.

Pada saat bersamaan, laju inflasi juga menunjukan tren penurunan. Bahkan, pada periode hari raya besar, Idul Fitri dan Idul Adha, laju inflasi masih lebih rendah jika dibanding periode yang sama tahun lalu.

Selain itu, dengan berakhirnya momen pandemi Covid-19, pemerintah dinilai telah mengambil kebijakan yang lebih mendukung pertumbuhan ekonomi. Faisal bilang, memiliki ruang anggaran belanja yang lebih besar untuk program yang berkaitan dengan PDB nasional.

"Pemerintah terlihat aktif mengejar pengeluaran yang berorientasi mendongkrak perekonomian," kata Faisal.

Sementara itu, Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk Josua Pardede mengemukakan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang lebih moderat dari Faisal. Ia memprediksi, pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada kuartal kedua tahun ini.

Josua juga meyakini, pertumbuhan ekonomi nasional masih akan ditopang oleh konsumsi rumah tangga. Ia memperkirakan konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 4,77 persen secara tahunan, lebih besar dari kuartal sebelumnya sebesar 4,54 persen.

"Konsumsi rumah tangga yang tetap solid tersebut didukung oleh tren penurunan inflasi ke level 3,5 persen yoy dan terindikasi dari beberapa indikator seperti penjualan mobil yang tercatat tumbuh 5,79 persen yoy dan penjualan motor yang tercatat tumbuh 40 persen yoy," tuturnya.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Capai 5,7 Persen jika Perang Rusia-Ukraina Berakhir

Selain itu, sumber pertumbuhan ekonomi yang berasal dari investasi diprediksi tumbuh 4,4 persen secara tahunan. Hal ini terindikasi dari pertumbuhan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar 17,6 persen dan penanaman modal asing (PMA) sebesar 10,7 persen.

"Investasi bangunan diperkirakan akan cenderung meningkat terbatas dibandingkan kuartal sebelumnya sementara investasi non-bangunan diperkirakan akan tumbuh terbatas sejalan dengan normalisasi harga komoditas terutama CPO dan batu bara," ujar Josua.

Kemudian, belanja pemerintah diproyeksi tumbuh 4,4 persen. Ini lebih tinggi dari realisasi kuartal pertama sebesar 3,99 persen.

Terakhir, net ekspor juga diperkirakan akan tetap tumbuh positif meskipun cenderung sedikit melambat jika dibandingkan kuartal I-2023. Hal ini mengingat volume ekspor pada kuartal II-2023 yang diperkirakan melambat jika dibandingkan kuartal sebelumnya.

"Sejalan dengan perlambatan manufaktur dari mitra dagang utama Indonesia," ucap Josua.

Baca juga: Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Nomor 2 di Antara G20

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com