Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunci Pembangunan Berkelanjutan di ASEAN

Kompas.com - 24/08/2023, 18:45 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati menilai poin utama untuk mendorong pembangunan berkelanjutan di ASEAN ialah menciptakan ekosistem yang dapat menarik minat investor untuk mendanai proyek tersebut. Hal ini bisa dilakukan melalui kebijakan fiskal yang akomodatif.

Selain itu, poin penting lainnya ialah "pipeline" yang komprehensif. Sri Mulyani menjelaskan, pipeline tersebut tidak hanya mencakup rancangan suatu proyek infrastruktur, tapi juga aspek lain seperti profil risiko, hingga sumber pendanaannya.

"Yang ketiga, yang juga penting adalah kolaborasi antara pemangku pihak terkait dalam ekosistem," kata dia dalam High Level Dialogue on Promoting Sustainable Infrastructure Development, di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (24/8/2023).

Baca juga: Sri Mulyani Sebut Ada Kesenjangan Pendanaan Persiapan Pandemi Antarnegara ASEAN

Adapun pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu perhatian utama negara-negara yang tergabung dalam ASEAN. Melalui pembangunan berkelanjutan, ASEAN berupaya untuk mengakomodir isu keberlanjutan di tengah berbagai program pembangunan yang dilaksanakan.

Dalam menjalankan pembangunan berkelanjutan, masing-masing negara ASEAN memiliki pandangan berbeda terkait kunci pelaksanaan pembangunan itu. Hal ini sebagaimana disampaikan masing-masing menteri keuangan negara.

Menteri Keuangan sekaligus Wakil Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong menyebutkan, poin penting utama untuk mendongkrak pembangunan berkelanjutan ialah melalui identifikasi projek lebih banyak lagi. Dalam identifikasi ini, berbagai aspek perlu dibahas, utamanya terkait sumber pendanaan.

Baca juga: Anak Buah Sri Mulyani Sebut Kenaikan Gaji ASN Tidak akan Mendongkrak Inflasi

"Karena proyek tidak bisa berjalan secara gratis, seseorang harus membayarnya," ujarnya.

Melengkapi poin tersebut, pemerintah dinilai perlu meminimalisir risiko dari proyek yang diinisiasi. Dengan demikian, proyek tersebut dapat semakin banyak menarik pendanaan.

Wong juga mendorong inovasi pembiayaan. Hal ini diperlukan untuk mengakomodir keterbatasan kemampuan pembiayaan pemerintah utamanya.

Sekretrasis Keuangan Filipina Benjamin Diokno menyadari, pembangunan infrastruktur menjadi sangat penting bagi suatu negara. Pasalnya, infrastruktur merupakan kebutuhan dasar yang menunjang berbagai kegiatan suatu negara.

Baca juga: ASEAN Target Pangkas Eksklusi Keuangan Jadi 30 Persen pada 2025

Oleh karenanya, dalam rangka mendorong pembangunan bersifat berkelanjutan, penekanan sudah harus dilakukan ketika pemerintah melakukan perencanaan. Dalam proses tersebut, pemerintah harus memetakan kebutuhan pendanaan dan pada saat bersamaan menyiapkan insentif untuk menarik minat pendanaan.

Sementara itu, Wakil Menteri Keuangan Malaysia Steven Sim Chee Keong. Menurutnya, negara ASEAN harus terlebih dahulu menyadari dan memanfaatkan keuntungan sumber daya alam yang dimiliki untuk mendongkrak pembangunan berkelanjutan.

Selanjutnya, ia juga mendorong kerja sama antar negara anggota ASEAN dengan mengesampingkan persaingan. Ia pun mencontohkan kolaborasi yang dilakukan negara Uni Eropa ketika mengembangkan industri penerbangan melalui Airbus.

"Terakhir saya setuju dengan memastikan keberlanjutan pembiayaan. Meningkatkan kerja sama pemerintah dan swasta," ucapnya.

Baca juga: Sri Mulyani Ungkap Estimasi Dana Jumbo Proyek Green Building di RI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com