Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Penipuan ke Pembeli, Tokopedia Ungkap Ciri-ciri “Penjual Nakal”

Kompas.com - 01/09/2023, 09:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Aksi penjual e-commerce yang menipu pelanggannya bukanlah hal baru. Beberapa kali hal ini terjadi, bahkan dengan nilai transaksi yang besar. Karena kasus ini sangat meresahkan, tentunya para pembeli perlu lebih waspada ketika melakukan transaksi di e-commerce.

Senior Vice President of Sales, Operations, and Product Tokopedia, Rudy Dalimunthe, mengungkapkan aksi penipuan penjual kepada konsumen menjadi perhatian Tokopedia.

Selain mengawasi dengan ketat tindakan yang merugikan tersebut, perusahaan juga memanfaatkan AI untuk “men-detect” aksi tersebut.

Seller yang terindikasi berbuat tidak baik itu ada validasinya di belakangnya. Risk manajemen yang kita bangun juga cukup sulit ditembus. Ada perbedaan penjual-penjual yang punya indikasi kesana, tentu upayanya tidak akan lebih mudah dibanding penjual (jujur),” kata Rudy di Yogyakarta, Kamis (31/8/2023).

Baca juga: Cara TikTok Cegah Seller Nakal

Rudy menyarakan agar para pembeli bisa lebih “pintar” saat melakukan transaksi untuk mencegah adanya bentuk-bentuk penipuan. Misalnya, jangan meng-klik pesanan selesai, jika barang belum sampai, tidak sesuai, atau ada masalah-masalah lain.

“Saat proses transaksi, misal barang belum sampai. Selama pembeli belum mengonfirmasikan penyelesaian transaksi, uangnya masih di Tokopedia dan belum ditransfer ke penjual. Itu kita tunggu sampai dua hari maksimal,” jelas dia.

Baca juga: Begini Cara Lazada Menindak Seller Nakal

Barang hilang, saldo GoPay aman

Rudy menekankan bahwa Tokopedia memiliki proteksi yang kuat untuk melindungi pembeli. Sebut saja ketika barang hilang, selama pembeli belum menyelesaikan transaksi, dana masih tersimpan aman di Tokopedia, jika barang hilang dana akan kembali baik ke GoPay berbentuk saldo GoPay, ataupun jika transaksi menggunakan kartu kredit akan kembali ke limit kreditnya.

“Uangnya balik ke GoPay (langsung), dan kalau pakai kartu kredit itu 1-14 hari kerja, bisa jadi lebih cepat 5-7 hari,” tambahnya.

“Kalau barangnya hilang, kurir akan lakukan pengecekan, dan jika tidak ketemu, bisa di klaim ke asuransi, seller akan dapat uang kembali, dan pembeli juga mendapat ganti rugi. Itu adalah bentuk proteksi ke pelanggan kami. Jika ada investigasi lebih dalam CS kami akan berikan keputusan yang tidak merugikan,” tambahnya.

Baca juga: Harga Obat dan Kebutuhan Terkait Covid-19 Melonjak, Tokopedia Ancam Tindak Penjual Nakal

Cerdas lakukan transaksi

Rudy mengingatkan, agar pembeli bisa lebih cerdas dalam melakukan transaksi. Misalnya melihat review toko, foto-foto barang pada transaksi sebelumnya, rating toko, dan lain sebagainya untuk memastikan bahwa produk tersebut sesuai degan keinginan pembeli.

“Konsumen bisa baca-baca review dulu sebelum membeli. Harus menjadi smart buyer,” lanjut dia.

Dia juga mengingatkan bahwa segala aksi yang dilakukan penjual untuk mendorong rating usahanya atau tokonya pada dasarnya dapat terdeteksi. Sehingga memang tidak mudah untuk mendapatkan rating tinggi, butuh usaha dan kerja keras juga.

“(Penjual) yang ketahuan melakukan aksi-aksi itu, bisa kena pinalti. Kita ada sistem AI yang ditanamkan untuk mendeteksi itu. Bahkan komentar jelek tidak bisa dihapus,” ujar dia.

Baca juga: Cerita Pemilik Toko Online Diberi Bintang 1: Seperti Diberi Kotoran, Produk Favorit Jadi Tak Laku...

Komplain bikin rating penjual turun

Beberapa hal yang bisa mempengaruhi rating penjual Tokopedia, termasuk waktu yang dibutuhkan toko dalam merespon chat, waktu yang dibutuhkan untuk mengonfirmasi barang, hingga proses pengirimannya.

Kemudian, para penjual juga menyarankan agar komplain cukup dilakukan antara pembeli dan penjual saja. Karena, jika komplain sampai ke pusat informasi, akan berdampak buruk pada performa toko.

“Itu beberapa di antaranya yang menentukan skor tokonya. (Pinalti) cukup rumit perhitungannya. resolusipun komplen ada skoring yang turun. Penjual kadang juga minta konsumennya untuk tidak ke pusat resolusi, karena skoring bisa turun. Tapi, kalau saya selaku buyer, selama enggak yakin (dengan produk), komplain saja, agar dana bisa ketahan dulu,” ungkap Rudy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com