Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LRT Jabodebek Alami Gangguan, Pengamat: Harusnya Masa Uji Coba Lebih Diintensifkan

Kompas.com - 01/09/2023, 18:42 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada awal operasional komersial LRT Jabodebek sempat mengalami beberapa masalah, mulai dari keterlambatan kereta, aliran listrik mati yang menyebabkan pendingin ruangan (AC) kereta tidak berfungsi, hingga sistem buka-tutup pintu otomatis tidak berfungsi.

Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah LRT Jabodebek terlalu prematur untuk dioperasionalkan secara komersial pada 28 Agustus lalu?

Ketua Forum Transportasi Jalan dan Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Aditya Dwi Laksana mengatakan, pertanyaan tersebut hanya bisa dijawab oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) selaku regulator.

Baca juga: Mencicipi Sensasi Menaiki LRT Jabodebek

Namun menurutnya, LRT Jabodebek memang masih terlalu dini untuk dioperasikan karena masih diperlukan waktu untuk menyempurnakan sistem operasi dan keandalan sarana LRT Jabodebek.

"Sebenarnya Kemenhub yang bisa menjawabnya karena yang melakukan uji kelaikan sarana prasarana dan kompetensi SDM, serta sertifikasi operasi. Tapi intinya untuk operasi komersial penuh masih terlalu dini," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (31/8/2023).

Dia menjelaskan, seharusnya saat ini LRT Jabodebek dioperasikan untuk uji coba operasional terbatas, bukan langsung dioperasikan secara komersial seperti saat ini.

Hal ini untuk mencegah terjadinya gangguan-gangguan seperti yang beberapa hari terakhir terjadi sehingga menyebabkan pengalaman pertama penumpang menggunakan LRT Jabodebek jadi kurang nyaman.

"Untuk saat ini operasi LRT harus masih diperlakukan sebagai bagian dari uji coba komersial, untuk mengidentifikasi kelemahan yang harus segera diperbaiki," tuturnya.

Sebagai informasi, uji coba operasional terbatas LRT Jabodebek berlangsung lebih pendek dari yang dijadwalkan semula karena sempat dihentikan oleh Kemenhub.

Adapun uji coba terbatas hanya berjalan selama 6 hari, yaitu selama 12-16 Juli dan 26-27 Agustus dari sebelumnya dijadwalkan dapat dilaksanakan 12 Juli sampai 15 Agustus 2023.

Menurutnya, seharusnya masa uji coba terbatas dengan mengangkut penumpang lebih diintensifkan secara terbatas dan penumpang pun tidak dipungut biaya.

Baca juga: Kata Jokowi soal Gangguan yang Dialami LRT Jabodebek

Kemudian selama masa uji coba, operasional LRT Jabodebek bisa ditingkatkan secara bertahap pada periode tertentu untuk secara gradual diperbaiki kinerja operasinya.

"Seharusnya masa uji coba dengan mengangkut penumpang lebih diintensifkan dulu tanpa memungut tarif tiket," kata dia.

Sebelumnya, pada Rabu (30/8/2023) pagi dua rangkaian kereta LRT Jabodebek mengalami gangguan di jalur Bekasi. Masing-masing mengalami mati listrik dan pintu tidak dapat ditutup.

Manager Public Relations Divisi LRT Jabodebek Kuswardojo menjelaskan, untuk kereta yang mengalami gangguan pintu sudah ditarik ke Depo Jatimulya untuk dicek dan diinvestigasi penyebab gangguannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Libur 'Long Weekend', KCIC Tawarkan Tiket Whoosh Mulai Rp 150.000

Jelang Libur "Long Weekend", KCIC Tawarkan Tiket Whoosh Mulai Rp 150.000

Whats New
Garuda Alihkan 2 Pesawat untuk Angkutan Haji, 100 Penerbangan Terdampak

Garuda Alihkan 2 Pesawat untuk Angkutan Haji, 100 Penerbangan Terdampak

Whats New
BPR yang Mau Melantai di Bursa Wajib Penuhi Ini

BPR yang Mau Melantai di Bursa Wajib Penuhi Ini

Whats New
Harga Emas Terbaru 21 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 21 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Jumlah Penumpang KRL Jabodetabek Tembus 16,43 Juta Sepanjang Mei 2024

Jumlah Penumpang KRL Jabodetabek Tembus 16,43 Juta Sepanjang Mei 2024

Whats New
BPR Bangkrut karena Kecurangan Pengurus, Ini Upaya OJK

BPR Bangkrut karena Kecurangan Pengurus, Ini Upaya OJK

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Selasa 21 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Selasa 21 Mei 2024

Spend Smart
Siapkan RAPBN 2025, Sri Mulyani: Kita Terus Berkomunikasi dengan 'Orang' Prabowo

Siapkan RAPBN 2025, Sri Mulyani: Kita Terus Berkomunikasi dengan "Orang" Prabowo

Whats New
Ekonom Sebut Ada Potensi Rp 10.529 Triliun ke PDB dari Energi Terbarukan Berbasis Komunitas

Ekonom Sebut Ada Potensi Rp 10.529 Triliun ke PDB dari Energi Terbarukan Berbasis Komunitas

Whats New
IHSG Awal Sesi Fluktuatif, Rupiah Melemah Tembus Level Rp 16.033

IHSG Awal Sesi Fluktuatif, Rupiah Melemah Tembus Level Rp 16.033

Whats New
Menaker Ida Sebut Program Desmigratif Layak Dilanjutkan

Menaker Ida Sebut Program Desmigratif Layak Dilanjutkan

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kemenhub Pastikan Pesawat Haji yang Terbakar di Makassar Punya Sertifikat Laik Terbang

Kemenhub Pastikan Pesawat Haji yang Terbakar di Makassar Punya Sertifikat Laik Terbang

Whats New
Kala Tiga Kementerian Saling Tuding soal Penumpukan Kontainer di Pelabuhan

Kala Tiga Kementerian Saling Tuding soal Penumpukan Kontainer di Pelabuhan

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 21 Mei 2024: Daging Ayam Naik, Daging Sapi Turun

Harga Bahan Pokok Selasa 21 Mei 2024: Daging Ayam Naik, Daging Sapi Turun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com