Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Membuktikan, Makin Banyak Orang yang Anggap Pekerjaan Kurang Penting

Kompas.com - 08/09/2023, 17:38 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber BBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Survei Nilai Dunia yang dilakukan oleh Institut Kebijakan King's College London menemukan, pandangan tentang pekerjaan akan mengalami perbedaan seiring bertambahnya usia.

Generasi milenial disebut cenderung menganggap pekerjaan sebagai hal yang kurang penting. Hal sebaliknya justru terjadi pada generasi tua.

Studi tersebut menunjukkan, 73 persen masyarakat di Inggris beranggapan pekerjaan sangat atau lebih penting dalam kehidupan mereka. Temuan itu merupakan angka terendah dari survei yang dilakukan pada 24 negara.

Baca juga: Bosan dalam Bekerja: Kenali Penyebab, Dampak, dan Solusinya

Dalam posisi tak jauh berbeda, Rusia mencatat persentase 74 persen dan Kanada 75 persen.

Namun negara-negara Barat lainnya memiliki peringkat yang jauh lebih tinggi dalam hal ini. Misalnya, sebanyak 96 persen penduduk di Italia dan Spanyol menyetujui bahwa pekerjaan sangat penting bagi kehidupan mereka. Di Perancis, 94 persen orang setuju dengan hal itu.

Sementara di Filipina dan Indonesia sebagai perwakilan di wilayah Asia, 99 persen masyarakat percaya pekerjaan sangat penting bagi kehidupan.

Baca juga: Wamenaker: Kita Tidak Boleh Melarang TKA Masuk ke RI untuk Bekerja

Namun Direktur Policy Institute KCL Bobby Duffy mengatakan, temuan tersebut menunjukkan adanya pergeseran fokus untuk mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan.

Survei ini menunjukkan sikap tersebut semakin meningkat seiring perkembangan waktu. Di Inggris misalnya, pada rentang 1981-2022, jumlah masyarakat yang menganggap pekerjaan kurang penting meningkat dari 26 persen menjadi 45 persen.

Pada rentang waktu yang sama, penganut pandangan tersebut juga tumbuh di Kanada dari 25 persen menjadi 41 persen. Sedangkan di Jerman, penganut pandangan itu tumbuh dari 30 persen menjadi 41 persen.

Baca juga: Bekerja dari Rumah atau Kantor, Mana yang Lebih Mendukung Karier?

Lebih lanjut, Duffy menjelaskan, ada pandangan yang sangat berbeda antara dua generasi di Inggris. Generasi tua berpandangan pekerjaan harus diprioritaskan dalam kehidupan mereka.

"Sebaliknya, kaum milenial lebih skeptis dalam memprioritaskan pekerjaan seiring dengan perjalanan karir mereka," ujar dia dikutip dari BBC, Jumat (8/9/2023).

Menurut survei tersebut, lebih dari separuh generasi milenial di Inggris mengatakan akan lebih baik jika tekanan pada karier dan pekerjaan dalam hidup mereka dikurangi. 

Namun, generasi tua cenderung tidak sependapat dengan pandangan ini, dan hanya sepertiga generasi baby boomer yang menyetujuinya.

Baca juga: 3 Soft Skill yang Bisa Tingkatkan Kesuksesan Bekerja

Sebagai catatan, baby boomer adalah orang-orang yang berusia antara akhir 50-70 tahun. Sedangkan generasi milenial adalah mereka yang berusia antara pertengahan 20 sampai awal 40 tahun.

Duffy menjelaskan, ada sejumlah penjelasan untuk perubahan ini, mulai dari nostalgia yang cenderung tumbuh seiring bertambahnya usia, pandangan generasi muda kurang berkomitmen dibandingkan generasi tua, dan dampak ekonomi dan ekonomi jangka panjang.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com