BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Marsh Indonesia

CEO Marsh McLennan Indonesia: Industri Manajemen Risiko di Indonesia Siap Bangkit Pascapandemi

Kompas.com - 11/09/2023, 10:42 WIB
Agung Dwi E,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sempat mengalami kontraksi di masa pandemi Covid-19, perekonomian Indonesia kini berangsur pulih dan telah kembali ke jalur pertumbuhan.

Pelaku bisnis, termasuk dari industri kepialangan asuransi dan manajemen risiko, kini optimistis melihat pertumbuhan ekonomi di dalam negeri.

Dalam sebuah wawancara dengan Kompas.com, Presiden Direktur Marsh Indonesia dan CEO Marsh McLennan Indonesia Douglas Ure menjelaskan lanskap pasar dan industri manajemen risiko di Indonesia pascapandemi Covid-19.

"Meskipun menjelang tahun politik, yakni Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, perekonomian Indonesia secara umum sangat kokoh. Inflasi cukup terjaga dan pertumbuhan cukup stabil. Penanaman modal asing (PMA) masih mengalir, dan perusahaan di sektor ekstraksi kekayaan alam masih tumbuh sehat," kata eksekutif yang telah memimpin Marsh Indonesia selama empat tahun tersebut.

Untuk diketahui, Marsh adalah perusahaan pialang asuransi dan pengelolaan risiko. Perusahaan ini merupakan bagian dari Marsh McLennan yang berkantor pusat di New York City.

Berbagai proyeksi juga telah menunjukkan ekonomi Indonesia akan semakin membaik pada tahun ini. International Monetary Fund (IMF) merilis laporan “World Economic Outlook (WEO)” edisi Juli 2023 pada Selasa (25/7/2023). Dalam laporan tersebut, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan stabil di level 5 persen pada 2023 dan 2024.

Bank Indonesia (BI) juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2023 tetap kuat pada kisaran 4,5-5,3 persen. Hal ini didorong oleh perbaikan permintaan domestik dan kinerja ekspor yang tetap positif. BI juga meyakini bahwa inflasi di Indonesia tetap terkendali di dalam kisaran 3,0±1 persen pada sisa 2023.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 5,17 Persen, Sri Mulyani: Di Atas Ekspektasi Mayoritas Analis Pasar

Prospek bisnis pandemi Covid-19

Douglas menjelaskan, perubahan gaya hidup konsumen terkait kesehatan dan disrupsi teknologi merupakan beberapa faktor yang sangat diperhitungkan para pelaku bisnis di masa mendatang.

Di sektor kesehatan, lanjut Douglas, konsumen mulai kembali melakukan konsultasi medis terkait penyakit non-Covid. Sebelumnya, mereka menunda berobat di masa pandemi.

Menurut data dari Marsh, secara global, pengeluaran untuk kesehatan pascapandemi telah meningkat sebesar 12 persen per tahun. Biaya perawatan medis juga turut melonjak.

“Hal ini mendorong pertumbuhan bisnis asuransi kesehatan," kata Douglas yang pernah bertugas menangani klien Marsh di berbagai area, termasuk di area risk management, strategic risk consulting, risk analytics, dan claims advocacy.

Di lain pihak, pandemi ikut mengakselerasi penggunaan teknologi di berbagai hal, termasuk digitalisasi proses bisnis, penggunaan artificial intelligence (AI). Hal ini akan mendorong pertumbuhan bisnis perusahaan, seperti Marsh. Pasalnya, risiko juga turut berkembang di tengah digitalisasi sehingga perlu dikalkulasi.

“Di tengah pertumbuhan teknologi yang cepat, risiko juga semakin berkembang. Kami di Marsh melihat disrupsi teknologi sebagai peluang dan siap membantu para klien—yang menanyakan tentang risiko keamanan siber, asuransi siber, dan perlindungan data—dalam mengelola risiko untuk mengubah tantangan-tantangan ini menjadi solusi yang disesuaikan,” kata Douglas, eksekutif senior Marsh yang sudah bekerja di perusahaan global tersebut sejak 2007.

Baca juga: Gubernur Lemhannas: Indonesia Alami 2.200 Serangan Siber Tiap Satu Menit

Perkembangan pesat digitalisasi, big data analytics, insurtechs, AI, automation, blockchain, serta manfaat dan risiko cybersecurity mulai menjadi atensi korporasi besar ataupun kecil.

“Sudah mulai ada klien kami yang menanyakan perihal risiko serangan siber, asuransi di bidang siber, serta perlindungan data. Kami sudah memiliki tim ahli khusus terkait hal tersebut,” kata Douglas yang sebelumnya pernah ditugaskan oleh Marsh untuk berdinas di Singapura dan Inggris.

Meski digitalisasi telah merambah sektornya, Douglas juga menekankan bahwa human touch of insurance (people) atau sentuhan sumber daya manusia yang mumpuni di sektor manajemen risiko masih menjadi faktor penting untuk menunjang kenyamanan kliennya.

“Meski kami juga telah mulai menerapkan digitalisasi dalam berbagai hal, profesionalitas dan talenta yang berkualitas di bidangnya tetap menjadi moto kami dalam melayani klien kami,” kata Douglas.

ESG

Marsh McLennan menyelenggarakan kegiatan penanaman mangrove di Ekowisata Mangrove Pantai Indah Kapuk, Jakarta, Kamis (26/1/2023). Dok. Marsh Indonesia. Marsh McLennan menyelenggarakan kegiatan penanaman mangrove di Ekowisata Mangrove Pantai Indah Kapuk, Jakarta, Kamis (26/1/2023).

Selain tema disrupsi teknologi dan kesehatan, seiring dengan pemulihan perekonomian, kepedulian konsumen terkait tema lingkungan diperkirakan akan turut memengaruhi bisnis di masa mendatang.

Menurut Douglas, korporasi di berbagai belahan dunia mulai membenamkan lebih banyak investasi untuk membangun citra ramah lingkungan.

Hal tersebut dikarenakan konsep bisnis yang memprioritaskan prinsip berkelanjutan, yakni environmental, social, and governance (ESG) atau lingkungan, sosial, dan tata kelola, telah menjadi atensi konsumen berbagai belahan dunia.

“Sebagai perusahaan berskala global, Marsh berkomitmen untuk secara aktif mendukung nilai-nilai dalam ESG. Kami menyediakan alat penilaian risiko terkait ESG secara gratis. Dengan demikian, klien kami memiliki pengetahuan dan alat yang diperlukan untuk membantu menavigasi perubahan dalam lanskap keberlanjutan,” kata eksekutif senior Marsh yang memiliki rekam jejak lebih dari 20 tahun di area manajemen risiko tersebut.

Baca juga: Perusahaan yang Mengedepankan ESG Disebut Lebih Tahan Banting

Douglas menambahkan, Marsh merupakan perusahaan pertama di industri manajemen risiko yang merilis ESG Report. Laporan tersebut terbuka untuk publik sejak 2020.

Kinerja Marsh Indonesia

Anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT Marsh Indonesia. Baris depan, dari kiri ke kanan: Yosephin Dewi, CFO; Ignasius Jonan, Presiden Komisaris; Mira Sihhati, Komisaris; Wulan Gallacher, Associate Director. Berdiri di belakang, dari kiri ke kanan: Frans Wiyono, Komisaris; Douglas Ure, Presiden Direktur; Jason Mandera, Managing Director; Alan Cheah, Komisaris.Dok. Marsh Indonesia Anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT Marsh Indonesia. Baris depan, dari kiri ke kanan: Yosephin Dewi, CFO; Ignasius Jonan, Presiden Komisaris; Mira Sihhati, Komisaris; Wulan Gallacher, Associate Director. Berdiri di belakang, dari kiri ke kanan: Frans Wiyono, Komisaris; Douglas Ure, Presiden Direktur; Jason Mandera, Managing Director; Alan Cheah, Komisaris.

Marsh Indonesia telah berdiri di Indonesia selama 40 tahun. Secara sektoral, Marsh Indonesia memiliki portfolio klien yang cukup beragam, mulai dari perusahaan IT, telekomunikasi, startups, tambang, perusahaan asuransi, hingga properti. Dari skala usaha, klien Marsh terdiri dari perusahaan besar serta usaha menengah dan kecil (UKM).

Berbekal koneksi global serta keberagaman portofolio klien, Marsh Indonesia pun menorehkan kinerja terbaiknya di Indonesia pada masa Pandemi Covid-19.

Kinerja tersebut juga tak terlepas dari kejelian Douglas dalam melihat prospek bisnis di masa sulit ketika pandemi Covid-19. Selain itu, kecepatan manajemen di bawah pimpinan pria asal Skotlandia tersebut untuk beradaptasi dengan gaya hidup baru juga turut mendongkrak pendapatan perusahaan serta meningkatkan pangsa pasarnya.

Douglas menjelaskan, Marsh telah memiliki pertumbuhan yang kuat dan stabil di tengah latar belakang pertumbuhan ekonomi negara yang didorong oleh beberapa sektor penopang ekonomi, seperti pariwisata, perhotelan, foods and beverages, transportasi, serta pertambangan.

Sektor-sektor tersebut kembali menggeliat dan akan menjadi faktor yang turut mendongkrak pertumbuhan pendapatan perusahaan.

Industri lain yang juga telah pulih, seperti manufaktur, jasa layanan terkait supply-chain dan sektor logistik, menjadi peluang potensial untuk perusahaan seperti Marsh Indonesia.

Pemulihan ekonomi, kata Douglas, juga telah mendorong PMA kembali mengalir.

“Kami memiliki desk khusus untuk menangani PMA,” kata Douglas yang juga pernah menjabat sebagai Head of Risk untuk sebuah perusahaan venture capital di London, Inggris.

Marsh Indonesia memiliki desk khusus yang didedikasikan secara spesifik untuk negara tertentu, seperti Desk China dan Desk Japan, negara yang berinvestasi banyak di Tanah Air.

Marsh Indonesia, kata Douglas, berkomitmen untuk juga membantu investor asing untuk menanamkan modalnya ke Tanah Air yang menurutnya memiliki prospek pertumbuhan yang tidak kalah dari negara tetangga di kawasan Asia Tenggara.


Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com