Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Memulai Usaha Warung Tenda dan Strategi Bisnisnya

Kompas.com - 18/09/2023, 12:25 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain berinvestasi, salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk menambah pundi-pundi kekayaan atau menuju finansial yang mandiri adalah berbisnis.

Bisnis tak melulu harus dimulai dengan modal yang besar. Asal pintar membaca peluang dan mau berusaha bisa menjadi kuncinya.

Misalnya saja membuka bisnis warung tenda, modal yang dibutuhkan tak begitu besar. Apalagi saat ini orang-orang masih membutuhkan untuk nongkrong dengan harga yang bersahabat.

Oleh sebab itu, peluang bisnis membuka usaha warung tenda bisa menjadi opsi yang kamu coba.

Baca juga: Cerita Ogy Raup Omzet dari Franchise Go-Milk, Bisa Biayai Pendidikan S2

Mengutip dari buku Bisnis Modal 500 Ribuan karya Evita Purnamasari, Senin (18/9/2023), berikut adalah tips membuka usaha warung tenda, strategi bisnis hingga hitung-hitungan atau analisa omzetnya.

Saat ini, penilaian masyarakat mulai berubah terhadap warung tenda. Warung tenda bukan lagi dinilai sebagai "kelas dua" untuk tempat makan dan nongkrong.

Banyak konsumen kelas atas yang datang ke warung asalkan tempatnya bersih, nyaman, menu yang disajikan enak dan murah, serta mempunyai ciri khas cita rasa.

Warung tenda sendiri ada dua macam yaitu warung tenda yang buka di pinggir jalan dari pagi sampai malam dan warung tenda yang hanya buka di malam hari.

Baca juga: Paket Franchise Kentang Wong Potato mulai Rp 13 Jutaan

Cara mulai usaha

Ada beberapa kiat yang perlu kamu perhatikan sebelum membuka warung tenda, antara lain sebagai berikut.

  1. Ketahui menu-menu yang paling disukai masyarakat.
  2. Terampil memasak menu-menu yang lezat.
  3. Kreatif dalam mengombinasikan menu.
  4. Memahami bagaimana manajemen warung makan.
  5. Terampil mengatur pengeluaran usaha.
  6. Siapkan modal uang, ini dipergunakan untuk membeli tenda, kursi, dan lain-lain.

Ketika memutuskan untuk membuka usaha di bidang ini, kemungkingan kamu akan banyak menemui rintangan yang menghadang. Kamu harus siap menghadapi dan keluar dari rintangan tersebut.

Adapun rintangan yang sering dihadapi adalah konsumen mengeluh terhadap menu yang disajikan.

Baca juga: Berapa Modal Buka Franchise Es Krim Bube?

Selain itu rintangan yang akan kamu temui adalah masalah bahan produksi. Ada bahan produksi yang harus diolah saat itu juga, tapi ada juga bahan produksi yang masih bisa disimpan untuk dua atau tiga hari.

Contohnya, sayuran hijau lebih enak jika segera diolah dalam keadaan masih segar. Untuk mengatasi hal ini, sediakan bahan produksi secukupnya, misalnya untuk satu hari saja.

Tantangan terakhir adalah kompetitor. Di daerah yang ramai dan padat, banyak berdiri warung-warung tenda sebagai kompetitor. Di antara warung tenda itu ada yang menyajikan menu yang sama dengan milikmu.

Cara mengatasi hal ini adalah menyajikan menu yang sama tapi harus mempunyai ciri khas, misalnya pada penyajiannya.

Strategi bisnis

Berikut ini ada beberapa strategi bisnis yang dapat kamu terapkan untuk memulai usaha warung tenda.

  1. Pilihlah lokasi yang benar-benar strategis. Lokasi yang strategis dapat memberi keuntungan tersendiri untuk memulai usaha warung tenda.
  2. Ciptakan nama yang unik dan menarik untuk warung tenda yang akan kamu dirikan. Ini bertujuan untuk menarik konsumen berkunjung ke warung tendamu.
  3. Karena ini bisnis makanan maka rasa makanan menjadi keunggulan utama. Maka, ciptakan rasa makanan yang enak dan lezat serta mempunyai ciri khas, misalnya menu makanan yang disajikan tidak menggunakan MSG.
  4. Berikan pelayanan yang ramah kepada para konsumen.
  5. Buatlah para pengunjung nyaman bila berkunjung ke warung kamu. 6. Untuk grand opening, kamu bisa berikan diskon, misalnya 2,5 persen untuk 10 pengunjung pertama.
  6. Harga terjangkau. Buatlah menu dengan harga yang tidak terlalu mahal dan buatlah daftar harga dengan jelas.

Diasumsikan untuk total biaya produksi mulai dari bahan baku, upah karyawan, hingga biaya peralatan mencapai Rp 4,7 juta.

Sementara dengan perkiraan dalam sehari ada 40 orderan dengan harga per porsi Rp 6.000, biaya omzetnya sebulan (Rp 6.000x40x30) bisa mencapai Rp 7,2 juta.

Maka laba bersihnya bisa mencapai Rp 2,4 juta. Diperkirakan dalam waktu kurang lebih 2,5 bulan bisa mengembalikan modal.

Baca juga: 4 Tips Memilih Franchise untuk Pemula

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com