JAKARTA, KOMPAS.com - Selain berinvestasi, salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk menambah pundi-pundi kekayaan atau menuju finansial yang mandiri adalah berbisnis.
Bisnis tak melulu harus dimulai dengan modal yang besar. Asal pintar membaca peluang dan mau berusaha bisa menjadi kuncinya.
Misalnya saja membuka bisnis warung tenda, modal yang dibutuhkan tak begitu besar. Apalagi saat ini orang-orang masih membutuhkan untuk nongkrong dengan harga yang bersahabat.
Oleh sebab itu, peluang bisnis membuka usaha warung tenda bisa menjadi opsi yang kamu coba.
Baca juga: Cerita Ogy Raup Omzet dari Franchise Go-Milk, Bisa Biayai Pendidikan S2
Mengutip dari buku Bisnis Modal 500 Ribuan karya Evita Purnamasari, Senin (18/9/2023), berikut adalah tips membuka usaha warung tenda, strategi bisnis hingga hitung-hitungan atau analisa omzetnya.
Saat ini, penilaian masyarakat mulai berubah terhadap warung tenda. Warung tenda bukan lagi dinilai sebagai "kelas dua" untuk tempat makan dan nongkrong.
Banyak konsumen kelas atas yang datang ke warung asalkan tempatnya bersih, nyaman, menu yang disajikan enak dan murah, serta mempunyai ciri khas cita rasa.
Warung tenda sendiri ada dua macam yaitu warung tenda yang buka di pinggir jalan dari pagi sampai malam dan warung tenda yang hanya buka di malam hari.
Baca juga: Paket Franchise Kentang Wong Potato mulai Rp 13 Jutaan
Ada beberapa kiat yang perlu kamu perhatikan sebelum membuka warung tenda, antara lain sebagai berikut.
Ketika memutuskan untuk membuka usaha di bidang ini, kemungkingan kamu akan banyak menemui rintangan yang menghadang. Kamu harus siap menghadapi dan keluar dari rintangan tersebut.
Adapun rintangan yang sering dihadapi adalah konsumen mengeluh terhadap menu yang disajikan.
Baca juga: Berapa Modal Buka Franchise Es Krim Bube?
Selain itu rintangan yang akan kamu temui adalah masalah bahan produksi. Ada bahan produksi yang harus diolah saat itu juga, tapi ada juga bahan produksi yang masih bisa disimpan untuk dua atau tiga hari.
Contohnya, sayuran hijau lebih enak jika segera diolah dalam keadaan masih segar. Untuk mengatasi hal ini, sediakan bahan produksi secukupnya, misalnya untuk satu hari saja.
Tantangan terakhir adalah kompetitor. Di daerah yang ramai dan padat, banyak berdiri warung-warung tenda sebagai kompetitor. Di antara warung tenda itu ada yang menyajikan menu yang sama dengan milikmu.
Cara mengatasi hal ini adalah menyajikan menu yang sama tapi harus mempunyai ciri khas, misalnya pada penyajiannya.
Berikut ini ada beberapa strategi bisnis yang dapat kamu terapkan untuk memulai usaha warung tenda.
Diasumsikan untuk total biaya produksi mulai dari bahan baku, upah karyawan, hingga biaya peralatan mencapai Rp 4,7 juta.
Sementara dengan perkiraan dalam sehari ada 40 orderan dengan harga per porsi Rp 6.000, biaya omzetnya sebulan (Rp 6.000x40x30) bisa mencapai Rp 7,2 juta.
Maka laba bersihnya bisa mencapai Rp 2,4 juta. Diperkirakan dalam waktu kurang lebih 2,5 bulan bisa mengembalikan modal.
Baca juga: 4 Tips Memilih Franchise untuk Pemula
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.