Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
CIRCULAR ECONOMY

Wujudkan Ekonomi Sirkular, Le Minerale Dorong Kolaborasi pada Festival Lingkungan KLHK

Kompas.com - 20/09/2023, 19:18 WIB
Aningtias Jatmika,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Produsen air mineral dalam kemasan (AMDK) Le Minerale bersama PT Prevented Ocean Plastic Indonesia (PT POPI) dan PT Bumi Indus Padma Jaya (PT BIPJ) menandatangani Piagam Kerja Sama “Kemitraan Pengumpul dan Daur Ulang Sampah Kemasan dalam Rangka Pemenuhan Bahan Baku Industri Daur Ulang Plastik”.

Penandatanganan itu dilakukan pada gelaran Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan, dan Energi Baru Terbarukan (LIKE) di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (16/9/2023). Acara ini diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Untuk diketahui, PT POPI merupakan mitra koleksi sampah plastik polyethylene terephthalate (PET) Le Minerale, sedangkan PT BIPJ bertindak sebagai pabrik daur ulang kemasan plastik Le Minerale yang memproduksi food grade recycle PET.

Sustainability Director Le Minerale Ronald Atmadja mengatakan bahwa kerja sama tersebut menjadi salah satu bentuk komitmen dan sinergi perusahaan dengan pemerintah, khususnya dalam Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional (GESN).

Baca juga: Terjamin BPA Free, Galon Le Minerale Aman untuk Anak, Ibu Hamil, dan Keluarga

Menurut Ronald, kolaborasi dan sinergi di antara pelaku industri daur ulang sampah plastik akan membuat upaya pengumpulan serta penyaluran sampah menjadi lebih efektif dan efisien.

“Kami mendorong peningkatan collection rate dengan membuat kolektor (sampah plastik) bekerja lebih efisien, mampu bersaing di industri daur ulang, menyediakan recycle point di berbagai lokasi, dan mengedukasi masyarakat untuk bijak mengelola plastik,” ujar Ronald dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (20/9/2023).

Kolaborasi jadi kunci

Ronald memaparkan, Le Minerale bekerja sama dengan sejumlah pihak, termasuk aplikasi digital, untuk meningkatkan collection rate pengumpulan sampah plastik daur ulang.

Selain itu, pemilahan sampah dari rumah juga menjadi salah satu hal penting dalam pengumpulan plastik daur ulang.

Le Minerale bersama PT POPI dan PT BIPJ menandatangani Piagam Kerja Sama di Festival LIKE, GBK, Jakarta, Sabtu (16/9/2023). Istimewa Le Minerale bersama PT POPI dan PT BIPJ menandatangani Piagam Kerja Sama di Festival LIKE, GBK, Jakarta, Sabtu (16/9/2023).

Menurut Ronald, untuk mewujudkan ekonomi sirkular, dibutuhkan ekosistem yang baik serta kuat antara pemerintah, masyarakat, produsen, sektor informal, waste collector, waste recycler, dan industri pengemasan.

Ronald mencontohkan, Le Minerale membuat pabrik daur ulang plastik food grade sebagai wujud kolaborasi dengan pemerintah. Berkaitan dengan itu, dia berharap pemerintah memberikan insentif kepada industri yang tersebut.

“Semoga ada insentif untuk produsen dan penggiat industri baru agar mereka membuat produk daur ulang sesuai kebutuhan dalam jangka panjang,” ucap Ronald.

Baca juga: Le Minerale Serukan Kampanye #JadiBaruLagi dan Bagikan Rompi Gratis Hasil Daur Ulang di Hari Lingkungan Hidup Sedunia

Pada kesempatan sama, Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) KLHK Rosa Vivien Ratnawati mengatakan, bisnis berkelanjutan merupakan upaya untuk menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi (profit), kesejahteraan sosial (people), dan lingkungan hidup (planet).

“Bisnis berkelanjutan merupakan jawaban konkret untuk menghadapi triple-crisis yang dihadapi saat ini, yaitu perubahan iklim, biodiversity loss, dan polusi, termasuk polusi plastik. KLHK juga meminta para asosiasi untuk membantu penyediaan bank sampah ketika terdapat satu daerah yang kekurangan offtaker,” ujar Rosa.

Untuk mendorong hal itu, kata Rosa, pihaknya juga melakukan pendekatan dan komunikasi komprehensif dengan produsen. KLHK juga terus menjaga rantai pasok dari hulu ke hilir dan mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pemilahan sampah dari rumah.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (Adupi) Christine Halim mengapresiasi gelaran Festival LIKE. Sebab, acara ini dapat menghubungkan seluruh pemangku kepentingan (stakeholder).

“Kami telah menyiapkan bahan bagus dan bertemu dengan sejumlah produsen (plastik). Jika gelaran ini dan edukasi mengenai penggunaan plastik daur ulang terus digiatkan, ekonomi sirkular akan tercipta,” kata Christine.

Sebagai informasi, Festival LIKE digelar hingga Senin (18/9/2023). Acara ini dibuka oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, serta Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki.

Salah satu isu utama yang diangkat dalam festival tersebut adalah praktik pengelolaan sampah berkelanjutan yang mendatangkan manfaat ekonomi dan sosial melalui penerapan ekonomi sirkular dalam pengelolaan sampah kemasan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com