Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Dunia Turun 1 Persen Usai The Fed Tahan Suku Bunga

Kompas.com - 21/09/2023, 08:50 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

NEWYORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia turun sekitar 1 persen ke level terendah dalam satu minggu pada akhir perdagangan Rabu (20/9/2023) waktu setempat atau Kamis pagi WIB.

Pelemahan harga minyak mentah terjadi usai bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunganya dalam hasil pertemuan FOMC bulan ini. Kendati begitu, The Fed memberi sinyal akan ada kenaikan suku bunga pada akhir tahun.

Mengutip CNBC, harga minyak mentah Brent turun 0,86 persen menjadi sebesar 93,53 dollar AS per barrel. Lalu untuk minyak mentah Intermediate West Texas Intermediate (WTI) AS turun 1,01 persen ke level 90,28 dollar AS per barrel.

Baca juga: The Fed Beri Sinyal akan Naikkan Suku Bunga, Wall Street Ditutup Melemah

The Fed memperketat sikap hawkish-nya dengan proyeksi kenaikan suku bunga lebih lanjut pada akhir tahun. Para pengambil kebijakan masih memperkirakan suku bunga akan mencapai puncaknya tahun ini di kisaran 5,5-5,75 persen.

Adapun saat ini suku bunga The Fed berada di kisaran 5,25-5,5 persen, hanya selisih 25 basis poin dari proyeksi puncak besaran suku bunga tahun ini.

Potensi kenaikan suku bunga lebih lanjut guna menekan inflasi, memberikan kekhawatiran tersendiri bagi pasar minyak.

Lantaran, kenaikan suku bunga akan berdampak pada naiknya bunga pinjaman yang dapat mengganggu aktivitas ekonomi dan memperlambat pertumbuhan ekonomi, sehingga mengurangi permintaan terhadap minyak.

"Kombinasi kenaikan suku bunga lebih lanjut, penguatan dollar AS dan tambahan kenaikan harga minyak akan meningkatkan kemungkinan resesi,” kata analis Ritterbusch and Associates dalam sebuah catatan.

Baca juga: IHSG Menanti Arah Suku Bunga BI, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Kini pasar tengah menanti kebijakan suku bunga bank sentral lainnya yang akan diputuskan pekan ini, terdiri dari bank sentral Inggris, Jepang, Swedia, Swiss, dan Norwegia.

Untuk Inggris, Goldman Sachs memperkirakan Bank of England akan mempertahankan suku bunganya sebagai dampak dari penurunan inflasi di negara tersebut.

Inflasi Inggris pada bulan Agustus, tercatat turun 0,1 persen poin persentase menjadi 6,7 persen, yang merupakan level terendah sejak Februari 2022. Angka inflasi Inggris ini pun telah mengalami penurunan tiga bulan beruntun.

Baca juga: The Fed Beri Sinyal akan Ada Kenaikan Suku Bunga Sekali Lagi di Tahun Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com