Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa itu Tren Tabungan Lunak pada Generasi Z?

Kompas.com - 23/10/2023, 18:40 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pekerja pada umumnya berpandangan untuk bekerja keras di masa muda untuk dapat memiliki tabungan dan pensiun dini.

Namun, ada tren menabung di kalangan pekerja muda yang bernama tabungan lunak atau soft saving.

Tabungan lunak mengacu pada perilaku menyisihkan lebih sedikit uang untuk masa depan dan menggunakan lebih banyak uang untuk saat ini. Prosperity Index Study by Intuit menemukan, Generasi Z menjadi pencetus atas gerakan ini.

“Tabungan lunak adalah jawaban kehidupan lunak terhadap keuangan,” tulis laporan tersebut, dikutip dari CNBC, Senin (23/10/2023).

Baca juga: Dana Darurat dan Tabungan Harus Dipisahkan, Ini Penjelasannya

Kehidupan yang lunak dapat diartikan sebagai gaya hidup yang mengutamakan kenyamanan dan rendah stres. Cara hidup tersebut memprioritaskan pertumbuhan pribadi dan kesehatan mental.

Laporan tersebut menemukan, pendekatan investasi dan keuangan generasi yang lahir setelah 1997 itu lebih lembut dibandingkan dekade sebelumnya.

Dapat diartikan, investor muda cenderung menaruh uang pada tujuan yang mencerminkan pandangan pribadinya.

Laporan yang sama menemukan, tiga dari empat Generasi Z lebih memilih kualitas hidup yang lebih baik daripada uang ekstra di bank.

Lantas apa yang dilakukan generasi muda tersebut dengan menghabiskan uang lebih banyak dalam masa mudanya?

Baca juga: Dana Pernikahan, Pakai Tabungan atau Investasi?

Studi yang dilakukan Intuit menemukan, generasi millennial dan Generasi Z lebih bersedia mengeluarkan uang untuk hobi dan melakukan pembelian yang tidak penting dibandingkan dengan Gen X dan boomer.

Sekitar 47 persen generasi milenial dan 40 persen generasi Z menyatakan kebutuhannya untuk memiliki uang untuk mengejar minat atau hobi mereka, dibandingkan dengan hanya 32 persen generasi X dan 20 persen generasi boomer.

Para ahli menyoroti perjalanan dan hiburan sebagai salah satu pengalaman tidak penting yang diprioritaskan oleh generasi muda.

Kepala perilaku investor di perusahaan manajemen investasi Vanguard Andy Reed mengatakan, pengeluaran Generasi Z untuk hiburan meningkat menjadi 4,4 persen pada 2022. Jumlah tersebut tumbuh dibandingkan dengan 3,3 persen pada 2019.

Meskipun generasi muda menabung lebih sedikit, bukan berarti mereka hidup dari gaji ke gaji.

Faktanya, Generasi Z tampak hidup sesuai dengan kemampuan. Sedangkan, peningkatan pengeluaran tampaknya lebih mencerminkan kenaikan harga kebutuhan pokok dibandingkan peningkatan selera terhadap kemewahan.

“Menghabiskan uang untuk hal-hal yang benar-benar membuat Anda bahagia adalah hal yang bagus, tetapi orang harus memenuhi kebutuhan jangka pendeknya dan tetap pada jalur tujuan jangka panjangnya sebelum membelanjakannya dengan bebas,” tandas dia.

Baca juga: Mengenal Tabungan Valas, Pengertian dan Manfaatnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com