Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Mendag Zulhas: Ketahanan Pangan merupakan Prioritas Utama Pemerintah

Kompas.com - 25/10/2023, 12:51 WIB
F Azzahra,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) berupaya memperkuat pelaksanaan swasembada pangan melalui sejumlah upaya untuk dapat meningkatkan produktivitas pangan dan menjaga stabilitas harga pangan.

Hal ini disampaikan Zulhas dalam Rapat Kerja Nasional 2023 Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) bertajuk "Revitalisasi Penggilingan Padi dan Stabilisasi Harga Beras Mendukung Kemandirian Pangan" di Surakarta, Jawa Tengah (Jateng), Selasa (24/10/2023).

"Ketahanan pangan merupakan prioritas utama pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan. Oleh karena itu, pemerintah perlu mendukung produktivitas petani melalui penyediaan peralatan, bibit, pupuk, serta irigasi," kata Zulhas dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (25/10/2023).

Zulhas mengatakan, pemerintah hadir untuk mengendalikan stabilitas pangan dan menjaga daya beli masyarakat, terutama di kondisi politik dunia yang semakin parah.

Baca juga: Kemendag dan Badan Karantina Silang Pendapat Soal Ekspor Kratom

"Dampaknya luar biasa terhadap kenaikan drastis harga pangan karena banyak negara yang menahan stok dan tidak melakukan ekspor pangan," tandasnya.

Lebih lanjut, Zulhas menambahkan bahwa faktor fenomena El Nino juga sangat berpengaruh terhadap stabilitas harga pangan, terutama beras.

"Seluruh dunia juga mengalami kondisi ini. Akibatnya, terjadi kenaikan pada energi, menguatnya nilai tukar dollar Amerika Serikat, dan melemahnya rupiah. Oleh karena itu, perlu langkah besar untuk menangani hal ini," tutur Zulhas.

Zulhas berharap, Rakernas Perpadi dapat memberi rekomendasi kepada pemerintah terkait langkah strategis untuk menghadapi permasalahan ini.

"Harapannya agar Indonesia cepat membaik. Saya akan melapor ke Presiden untuk memperkuat penggilingan padi untuk memajukan kesejahteraan para petani di Indonesia," ujar Zulhas.

Baca juga: Ramai soal Baju Bekas Impor Rp 40 M Akan Dibakar, Ini Kata Kemendag RI

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, dari 25 jenis bahan makanan, beras merupakan salah satu bahan pokok yang paling banyak dikonsumsi masyarakat.

Komoditas beras berkontribusi besar terhadap inflasi bahan makanan (volatile food) sebesar 3,33 persen sehingga fluktuasinya dapat memenuhi target inflasi nasional.

Untuk diketahui, rata-rata harga beras nasional mengalami kenaikan. Untuk itu, pemerintah melakukan sejumlah upaya untuk mengatasi hal ini.

Pertama, penyaluran bantuan pangan beras sebesar 640 ton dalam tiga bulan kepada 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Baca juga: Kemendag Tolak Permintaan Pedagang Tanah Abang untuk Tutup E-commerce

Kedua, melakukan penggandaan penyaluran operasi pasar beras dengan memastikan pelaksanaan Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras secara berkelanjutan dan merata.

Ketiga, melakukan pemenuhan pasokan beras SPHP di pasar ritel modern dan pasar tradisional.

Selanjutnya, keempat, melibatkan pengawasan Satuan Tugas Pangan dan Kepolisian Republik Indonesia (RI) dalam proses penyaluran beras dari Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) kepada para konsumen.

Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Suhanto dan Direktorat Jenderal (Dirjen) Perdagangan Dalam Negeri Isy Karim

Baca juga: Badan Pangan Nasional Perintahkan Kemendag Segera Terbitkan Izin Impor Gula

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com