Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KSSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga

Kompas.com - 03/11/2023, 12:39 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menjelaskan stabilitas sistem keuangan (SSK) kuartal III-2023 tetap terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan pasar keuangan global.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, perkembangan ini didukung oleh kondisi perekonomian dan sistem keuangan domestik yang risilien atau berdaya tahan.

Hal itu juga didukung oleh hasil koordinasi dan sinergi KSSK yang terus diperkuat.

"Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) triwulan III-2023 tetap terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan pasar keuangan global," kata dia dalam Konferensi Pers KSSK: Hasil Rapat Berkala KSSK IV Tahun 2023, Jumat (3/11/2023).

Baca juga: Kondisi Global Kian Pelik, Sri Mulyani: Ekonomi Indonesia Masih Terjaga

Ia menambahkan, KSSK berkomitmen melanjutkan penguatan koordinasi dan sinergi, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap perkembangan risiko global ke depan.

"Termasuk rambatannya pada perekonomian dan sektor keuangan domestik," imbuh dia.

Sri Mulyani menerangkan, pertumbuhan ekonomi global melambat dengan ketidakpastian yang meningkat tinggi.

Hal tersebut disertai divergensi pertumbuhan antar?negara yang semakin melebar.

Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi global pada 2023 mencapai 3,0 persen dan melambat menjadi 2,9 persen pada 2024.

Di sisi lain, Sri Mulyani menuturkan, perekonomian Indonesia diperkirakan tetap tumbuh dan berdaya tahan.

Konsumsi swasta diproyeksikan masih tumbuh kuat sejalan dengan keyakinan konsumen yang masih tinggi, terkendalinya inflasi, dan aktivitas terkait penyelenggaraan Pemilu.

Percepatan belanja negara terkait penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) serta penguatan peran APBN sebagai shock absorber diharapkan dapat mendorong konsumsi Pemerintah serta menjaga daya beli masarakat.

Investasi bangunan dan non-bangunan memasuki tren peningkatan seiring dengan progress penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN).

Pada sisi lain, sebagaimana dialami oleh banyak negara, aktivitas ekspor mengalami penurunan sejalan dengan pelemahan ekonomi global.

Meskipun demikian, pertumbuhan ekonomi nasional ke depan diprakirakan masih tetap kuat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com