"Pertumbuhan ekonomi tahun 2023 diprakirakan berada di level 5,1 persen," tutup dia.
"Termasuk rambatannya pada perekonomian dan sektor keuangan domestik," imbuh dia.
Sri Mulyani menerangkan, pertumbuhan ekonomi global melambat dengan ketidakpastian yang meningkat tinggi.
Hal tersebut disertai divergensi pertumbuhan antar?negara yang semakin melebar.
Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi global pada 2023 mencapai 3,0 persen dan melambat menjadi 2,9 persen pada 2024.
Di sisi lain, Sri Mulyani menuturkan, perekonomian Indonesia diperkirakan tetap tumbuh dan berdaya tahan.
Konsumsi swasta diproyeksikan masih tumbuh kuat sejalan dengan keyakinan konsumen yang masih tinggi, terkendalinya inflasi, dan aktivitas terkait penyelenggaraan Pemilu.
Percepatan belanja negara terkait penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) serta penguatan peran APBN sebagai shock absorber diharapkan dapat mendorong konsumsi Pemerintah serta menjaga daya beli masarakat.
Investasi bangunan dan non-bangunan memasuki tren peningkatan seiring dengan progress penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN).
Pada sisi lain, sebagaimana dialami oleh banyak negara, aktivitas ekspor mengalami penurunan sejalan dengan pelemahan ekonomi global.
Meskipun demikian, pertumbuhan ekonomi nasional ke depan diprakirakan masih tetap kuat.
"Pertumbuhan ekonomi tahun 2023 diprakirakan berada di level 5,1 persen," tutup dia.
Baca juga: Investasi dan Hilirisasi, Kunci Indonesia Jadi Negara Maju dan Pemerataan Ekonomi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.