Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membedah Sumber Pertumbuhan Ekonomi RI yang Tak Lagi 5 Persen

Kompas.com - 06/11/2023, 15:13 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tren pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5 persen secara tahunan (year on year/yoy) bearkhir pada kuartal III-2023. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, produk domestik bruto (PDB) nasional tumbuh 4,94 persen secara yoy pada kuartal III tahun ini.

Realisasi pertumbuhan itu lebih lambat dibanding dengan kuartal sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,17 persen secara tahunan. Meskipun melambat, Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menilai, kinerja perekonomian Indonesia masih terjaga di tengah ketidakpastian global.

"Dengan capaian ini ekonomi Indonesia tetap terjaga solid dan tumbuh positif," kata dia, dalam konferensi pers, Senin (6/11/2023).

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 4,94 Persen pada Kuartal III 2023

Jika dilihat berdasarkan komponennya, sumber utama pertumbuhan ekonomi masih berasal dari konsumsi rumah tangga. Konsumsi rumah tangga memiliki distribusi sebesar 52,62 persen terhadap PDB dan tumbuh sebesar 5,06 persen. Dengan demikian, konsumsi rumah tangga membentuk 2,63 persen secara terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 4,94 persen.

"Konsumsi rumah tangga masih menjadi penyumbang utama PDB," ujar Amalia.

Kemudian, penyumbang utama terbesar kedua masih berasal dari pembentukan modal tetap bruto (PMTB) dengan distribusi sebesar 29,68 persen dan tumbuh 5,77 persen. Dengan demikian, PMTB menyumbang 1,81 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

"PMTB tumbuh positif didorong oleh pertumbuhan barang modal bangunan, kendaraan, CBR, serta produk kekayaan intelektual," kata Amalia.

Sementara itu, sumber pertumbuhan yang berasal dari perdagangan internasional yakni net ekspor terkontraksi. Tercatat ekspor dengan distribusi sebesar 21,26 persen turun sebesar 4,26 persen dan impor dengan distribusi negatif 19,57 persen turun 6,18 persen.

Selain kinerja perdagangan, sumber pertumbuhan yang juga menekan laju pertumbuhan ekonomi ialah konsumsi pemerintah. Sumber pertumbuhan dengan distribusi 7,16 persen ini mengalami penurunan sebesar 3,76 persen.

Sumber pertumbuhan ekonomi yang terakhir, yakni lembaga non profit yang melayani rumahtangga (LNPRT) dengan distribusi 1,21 persen mencatat pertumbuhan sebesar 6,21 persen.

Baca juga: Penyebab Ekonomi Indonesia Tumbuh di Bawah 5 Persen

Sumber pertumbuhan berdasarkan lapangan usaha

Jika dilihat berdasarkan lapangan usahanya, sumber pertumbuhan ekonomi didominasi oleh 5 sektor utama. Keempat sektor tersebut ialah, industri pengolahan, pertanian, perdagangan, pertambangan, serta konstruksi.

Industri pengolahan tercatat memiliki distribusi sebesar 18,75 persen terhadap PDB. Sektor industri ini mencatat pertumbuhan sebesar 5,20 persen.

Mengekor, sektor pertanian memiliki distribusi sebesar 13,57 persen dan tumbuh tipis 1,46 persen. Lalu, sektor perdagangan dengan distribusi 12,96 persen tumbuh 5,08 persen secara tahunan.

Selanjutnya, sektor pertambangan dengan distribusi sebesar 10,18 persen tumbuh 6,95 persen secara tahunan. Kemudian, sektor konstruksi dengan distribusi sebesar 9,86 persen tumbuh 6,39 persen secara tahunan.

"Lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi secara tahunan transportasi pergudangan tumbuh 14,74 persen, jasa lainnya 11,14 persen, dan akomodasi makanan minuman yang tumbuh 10,90 persen," tutur Amalia.

Dari 17 sektor industri yang dicatat BPS, hanya 2 di antaranya yang mengalami penurunan. Kedua sektor itu ialah jasa pendidikan turun 2,07 persen dan administrasi pemerintahan ambles 6,23 persen.

Baca juga: Awas, Risiko Ekonomi Indonesia Meningkat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com