Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Anggito Abimanyu
Dosen UGM

Dosen Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Ketua Departemen Ekonomi dan Bisnis, Sekolah Vokasi UGM. Ketua Bidang Organisasi, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia

Awas, Risiko Ekonomi Indonesia Meningkat

Kompas.com - 06/11/2023, 08:34 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SENIN, 6 November 2023, Badan Pusat Statisitik (BPS) akan merilis pertumbuhan ekonomi kuartal III 2023. Perkiraan saya pertumbuhan ekonomi tahunan kuartal III 2023 akan berada di antara 5 persen-5,1 persen.

Angka perkiraan ini menurun dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahunan pada kuartal II 2023, yakni 5,17 persen.

Secara tahunan, pertumbuhan ekonomi Indonesia kemungkinan akan melambat ke tingkat di bawah tren sebesar 5 persen pada 2023, sebagai akibat dari lemahnya permintaan eksternal, melemahnya harga komoditas utama, dan meningkatnya inflasi.

Meskipun pertumbuhan diperkirakan akan meningkat pada 2022, perkembangan global masih menimbulkan risiko penurunan signifikan yang dapat merugikan pemulihan jangka panjang Indonesia.

Penting untuk mempertahankan reformasi kebijakan struktural untuk mendukung pertumbuhan dan mengurangi ketergantungan pada stimulus makroekonomi jangka pendek.

Tahun 2023, situasi global semakin tidak menentu, pasca-Covid 19 belum pulih, dampak geopolitik tidak terlihat ada ujungnya.

Saat ini kondisi di Gaza semakin tidak menentu, serangan Israel membombardir lokasi kemanusiaan telah menimbulkan simpati dari warga dunia.

Kini Indonesia juga menghadapi krisis pangan akibat keterlambatan dalam memenuhi pasokan beras dalam negeri dan cadangan beras Bulog. Akibatnya harga beras sudah naik lebih dari kewajaran.

Pertumbuhan ritel melambat

Salah satu indikator pertumbuhan ekonomi adalah penjualan mobil dan kendaraan lain. Penjualan kendaraan roda empat di Indonesia pada 2023 kemungkinan akan lebih rendah dibanding 2022 karena kenaikan suku bunga akan menghambat pertumbuhan penjualan hingga 2024.

Penjualan pada 2023 kemungkinan besar akan mencapai sekitar 1 juta unit, sedikit di bawah pada 2022, dan tetap berada di sekitar 1 juta pada 2024.

Penjualan bulanan akan lebih lemah dari Oktober 2023 karena permintaan yang terpendam selama pandemi Covid-19 mendorong pertumbuhan penjualan yang kuat pada awal 2023.

Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan pembelian kembali tujuh hari sebesar 25 bps menjadi 6 persen pada 20 Oktober 2023, menyusul depresiasi rupiah terhadap dollar AS.

Ini merupakan kenaikan suku bunga kedua pada tahun ini dan ketujuh sejak siklus pengetatan dimulai tahun lalu.

Dampak depresiasi nilai tukar dan kenaikan suku bunga BI kemungkinan akan menaikkan biaya pembiayaan konsumen, menghambat pertumbuhan pembelian mobil, yang sekitar 70 persen dilakukan secara kredit.

Penjualan telah mencapai sekitar 750.000 kendaraan roda empat dalam sembilan bulan hingga September 2023, serupa dengan periode yang sama tahun lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com