Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TBS Energi Garap Pembangunan Sistem Pertanian Berbasis Tenaga Surya

Kompas.com - 07/11/2023, 20:00 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan energi, PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) berpartisipasi dalam pembangunan sistem irigasi berbasis energi surya atau PV Agri di Pulau Semau, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Proyek ini akan dimulai pada November 2023 ini.

SVP Sustainability TBS Energi Triana Krisandini mengatakan, proyek yang menyediakan sistem irigasi berbasis panel surya itu dipimpin oleh Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ), perusahaan internasional milik pemerintah federal Jerman yang berfokus pada kerja sama pembangunan dan beroperasi di berbagai bidang di lebih 130 negara.

Adapun TBS Energi berperan dalam menyediakan sistem irigasi yang akan digunakan sebagai bagian dari sistem PV Agri. Sementara PT Semesta Energi Service (SES) akan menjadi pihak yang bertanggung jawab dalam pembangunan solar PV.

Baca juga: Sesna Garap PLTS untuk Pasok Energi Bersih ke Smelter Nickel Industries di Morowali

"Tujuan utama dari proyek ini adalah untuk mengembangkan sistem irigasi yang menggunakan sumber energi terbarukan berupa panel surya. Proyek ini juga merupakan salah satu upaya perusahaan mencapai visi TBS2030," kata Triana dalam keterangannya, Selasa (7/11/2023).

"Dengan penggunaan energi terbarukan, kami berharap dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan dan mendukung pertanian lokal," sambungnya.

Dengan adanya sistem ini, Triana menjelaskan, para petani di Pulau Semau akan memiliki akses yang lebih baik ke sumber air untuk pertanian mereka.

Selain itu, proyek ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesehatan penduduk dengan menghilangkan waktu yang dihabiskan untuk menyiram ladang.

Pada tahap awal, proyek ini akan mencakup 0,25 hektar (2.500 m2) dari total lahan pertanian seluas 47 hektar. Lewat proyek ini, para petani akan mendapatkan penghematan energi dari peralihan pemanfaatan energi.

Baca juga: PLN Gandeng Perusahaan Energi UEA untuk Ekspansi PLTS Terapung Cirata

"Diperkirakan akan terjadi penghematan energi hingga 200 kWh per panen dengan beralih dari diesel ke panel surya. Selain itu, proyek ini diantisipasi dapat menghasilkan kelebihan energi sebanyak 236 kWh dari sistem panel surya untuk kegiatan produktif lainnya," tuturnya

"Sebaliknya, sistem irigasi yang diperlukan hanya akan membutuhkan 380 kWh per panen,” lanjut Triana.

Sementara itu, Principal Advisor of GIZ Implemented Project, 1,000 Islands - Renewable Energy for Electrification Programme Phase II (REEP2) Christoph Luerssen menekankan pentingnya keberlanjutan dalam setiap proyek infrastruktur.

Christoph mengungkapkan bahwa hasil proyek akan sepenuhnya diserahkan kepada Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Hal ini menyoroti komitmen untuk memberdayakan masyarakat lokal secara nyata.

"Melalui sistem irigasi pintar, kami bertujuan untuk membantu para petani meningkatkan produktivitas mereka sambil menjaga keberlanjutan lingkungan," ucapnya.

Baca juga: PLTS Tol Bali-Mandara Sukses Pangkas Emisi, Bakal Dibangun di Tol Lain

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com