Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Kebohongan yang Tidak Boleh Ditulis di CV, Apa Saja?

Kompas.com - 09/11/2023, 12:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - CV adalah "jendela" pertama tentang diri Anda yang dilihat oleh pihak perusahaan dalam proses rekrutmen pegawai. Oleh sebab itu, Anda mungkin ingin CV Anda menarik bagi HRD perusahaan.

Akan tetapi, jangan sekali-kali memberikan informasi bohong di CV Anda. Berbohong di CV untuk membuat diri Anda terlihat seperti kandidat yang ideal dapat dengan mudah menjadi bumerang.

Jika ketahuan, Anda merusak kepercayaan antara Anda dan perusahaan, serta reputasi Anda di industri tersebut.

Baca juga: Survei Ungkap 70 Persen Karyawan Bohong di CV, tentang Apa Saja?

Ilustrasi CV. SHUTTERSTOCK/ANDREY_POPOV Ilustrasi CV.

Dikutip dari GoBankingRates, Kamis (9/11/2023), berikut beberapa kebohongan yang tidak boleh ditulis di CV.

1. Tanggal masuk kerja di perusahaan sebelumnya

Kathleen Steffey, CEO Naviga Recruiting & Executive Search, mengatakan bahwa kebohongan yang paling sering dia temui adalah tanggal masuk kerja di perusahaan sebelumnya.

"Saya juga menangkap kandidat pengangguran yang menyatakan perusahaan terakhir mereka sebagai ‘saat ini/sekarang’ ketika mereka harus mencantumkan tanggal berakhirnya agar transparan terhadap perusahaan," kata Steffey.

Orang sering kali mengubah tanggal kerja untuk menyembunyikan kesenjangan pekerjaan yang signifikan. Kesenjangan bisa disebabkan oleh PHK, cuti bekerja, atau hal lain.

Baca juga: Informasi tentang Pendidikan yang Harus Ditulis di CV, Jangan Salah

Alasan lain mengapa kandidat mengubah tanggal kerja mereka adalah untuk menyembunyikan fakta bahwa mereka bekerja di perusahaan yang kurang ideal, atau bahwa mereka telah berpindah-pindah pekerjaan.

Pertimbangkan untuk membuat CV fungsional yang menekankan keterampilan dibandingkan riwayat pekerjaan Anda. Gunakan template jika Anda tidak yakin harus mulai dari mana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com