Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengajukan Pindah Memilih Pemilu 2024

Kompas.com - 09/11/2023, 05:45 WIB
Mela Arnani

Penulis

KOMPAS.com - Masyarakat dapat mengajukan pindah memilih atau pindah tempat pemungutan suara (TPS) pada pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Dilansir dari laman Indonesia Baik, Komisi Pemilihan Umum (KPU) memastikan pemilih yang berada di tempat yang tidak sesuai dengan alamt di KTP, bisa mengajukan pindah TPS.

Seperti diketahui, pemilih yang sudah terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) bisa mengikuti Pemilu sesuai alamat KTP.

Baca juga: Simak, Ini Cara Pindah Faskes BPJS Lewat Aplikasi JKN

Bagi pemilih tetap yang saat Pemilu digelar tidak berada di tempat sesuai alamat KTP, tetap bisa mengikuti Pemilu dengan mengajukan pindah memilih.

Ada beberapa keadaan tertentu pemilih bisa melakukan pindah tempat memilih atau pindah TPS.

Ketentuan tersebut tertulis dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 7 Tahun 2022, meliputi:

  • Menjalankan tugas di tempat lain saat hari pemungutan suara
  • Menjalani rawat inap di fasilitas pelayanan kesehatan dan keluarga yang mendampingi
  • Penyandang disabilitas yang menjalani perawatan
  • Berada di panti sosial atau panti rehabilitasi
  • Menjalani rehabilitasi narkoba
  • Menjadi tahanan di rumah tahanan atau lembaga permasyarakatan, atau terpidana yang sedang menjalani hukuman penjara atau kurungan
  • Tugas belajar atau menempuh pendidikan menengah atau tinggi
  • Pindah domisili
  • Terkena bencana alam
  • Bekerja di luar domisili
  • Keadaan tertentu di luar ketentuan di atas sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Lantas, bagaimana cara mengajukan pindah TPS di Pemilu 2024?

Baca juga: Cara Pindah Faskes BPJS Kesehatan secara Online Melalui Mobile JKN

Cara pindah memilih Pemilu 2024

Seseorang yang akan melakukan pindah memilih dapat mengurus langsung ke Panitia Pemungutan Suara (PPS), Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), atau KPU Kabupaten/Kota.

Perlu diketahui, pengurusan dokumen pindah memilih Pemilu tak bisa dilakukan secara online atau daring, karena ada dokumen yang harus diverifikasi sebagai syarat pindah memilih.

Anda yang akan mengurus pindah TPS atau pindah memilih Pemilu 2024, bisa datang langsung ke PPS, PPK, atau KPU Kabupaten/Kota, dengan membawa bukti pendukung alasan pindah memilih.

Baca juga: Cara Daftar BPJS Kesehatan Bayi Baru Lahir dan Syaratnya

Selanjutnya, KPU akan memetakan TPS mana di sekitar tempat tujuan. Pemilih akan memperoleh bukti pindah TPS dari KPU yang berupa formulir A5 Pindah Memilih.

Perlu digarisbawahi, mekanisme dan prosedur tata cara pindah memilih dan mekanisme syarat melayani pemilih khusus.

Alasan pindah memilih disertai dengan jangka waktu pindah memilih yang telah diatur sesuai ketentuan H-30 atau H-7.

Demikian ulasan mengenai cara mengajukan pindah memilih di Pemilu 2024, termasuk kondisi yang bisa pindah memilih.

Baca juga: USG Kehamilan Bisa Ditanggung BPJS, Apa Syaratnya?

Baca juga: Jenis Layanan KB yang Ditanggung BPJS Kesehatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Whats New
Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Earn Smart
Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com