Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Astra International Siapkan "Booster" di Tahun Politik

Kompas.com - 14/11/2023, 12:07 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam menghadapi situasi ketidakpastian ekonomi yang terus meningkat, PT Astra International Tbk (ASII) tetap optimistis mampu melanjutkan pertumbuhan kinerja pada 2024 yang merupakan tahun politik.

Meskipun menyadari tantangan yang dihadapi, Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro berharap, kinerja positif yang telah dicapai di 9 bulan pertama tahun ini dapat terus berlanjut hingga akhir tahun dan menjadi dasar pada 2023.

“Kinerja kita di 9 bulan pertama yang mengalami peningkatan, dan peningkatan ini terjadi di hampir seluruh binsis kecuali United Tractors (UNTR) yang terimbas dari penurunan harga acuan batu bara, dan di agribisnis Astra Agro Lestari (AALI), walaupun sebetulnya penjualan dan produksi kami naik,” kata Djony secara virtual, Selasa (14/11/2023).

Baca juga: Astra International Buka Lowongan Kerja, Terbuka untuk Fresh Graduate

“Ini jadi basis kami di 2023 ini bisa kami teruskan sampai dengan 2024. Walaupun kita ketahui bahwa situasi saat ini tidak terlalu mendukung, tapi kami yakin sampai 3 bulan kebelakang situasi ini bisa kita manage dengan baik,” tambahnya.

Djony juga menyebutkan bahwa pihaknya memiliki strategi untuk menjaga kinerja yang melibatkan efisiensi, produktivitas, dan proses bisnis secara internal. Strategi ini diharapkan dapat menjadi pendorong pertumbuhan kinerja di tahun 2024.

“Kami yakin seluruh unit bisnis di Grup Astra memiliki strategi untuk menjaga kinerja, termasuk dari efisiensi, proses, produktivity. Tentu kami lakukan secara internal dan itu bisa kami kontrol secara internal dan ini kami harapkan bisa menjadi booster dari kinerja kami di 2024,” ujar dia.

Baca juga: Astra Tebar Dividen Interim Rp 3,9 Triliun, Cek Jadwalnya

Djony mengungkapkan, dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi domestik yang positif, ASII yakin bahwa pertumbuhan bisnis di sektor-sektor utamanya akan tetap baik, meskipun tantangan masih ada terutama di sektor pertambangan yang dipengaruhi oleh fluktuasi harga komoditas batu bara.

“Kalau kita lihat perkiraan IMF di bulan Oktober masih memperkirakan pertumbuhan kita bisa di angka 5 persen, dan kami melihat mestinya pertumbuhan di sektor-sektor misalnya otomotif bisa kita pertahankan walaupun tidak signifikan bertumbuh,” ujarnya.

“Meskipun ada tantangan di sektor utility grup, di sektor pertambangan dengan situasi dan harga komoditas batu bara yang saat ini berada di kisaran 120-125 dollar AS, ini menjadi tantangan tersendiri,” lanjutnya.

Baca juga: Daftar Lowongan Kerja untuk Fresh Graduate, Ada Astra dan BTN

Hingga September 2023, Astra telah mengalokasikan sekitar Rp 34 triliun - Rp 35 triliun untuk anggaran belanja modal atau capex, termasuk untuk investasi. Investasi tersebut salah satunya meliputi investasi dalam alat berat, infrastruktur, pemeliharaan fasilitas di sektor utilitas, dan pengembangan platform omni-channel di sektor otomotif.

“Kalau kita lihat di 2023 capex kami yang sudah kami spend sampai dengan september 2023 cukup besar termasuk capex dan investasi, karena berbagai inisiatif yang kami lakukan bekaitan dengan investasi baru kami,” ujar dia.

“Untuk 2024 kami belum bisa sampaikan saat ini, menunggu rilis kinerja keuangan kami di akhir 2023 , baru akan kami sampaikan,” tegasnya.

Baca juga: Astra International Suntik Halodoc Rp 1,5 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com