Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Asing Akan "Wait and See" Memasuki Tahun Politk

Kompas.com - 23/11/2023, 19:30 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Permata Tbk (BNLI) memperkirakan investasi di tahun 2024 akan wait and see. Hal ini mengingat tahun depan Indonesia akan memasuki tahun politik, di mana ketidakpastian akan meningkat.

“Dari sisi investasi, investasi asing akan wait and see jelang pemilu, saat pemilu selesai, ada trend positif rebound dari investasi asing,” kata Chief Economist Bank Permata Josua Pardede di Jakarta, Kamis (23/11/2023).

Dia juga mengungkapkan, di tahun depan akan terjadi peningkatan konsumsi masyarakat untuk barang dan jasa. Hal ini didukung oleh gelontoran dana dari pemerintah untuk mensukseskan hajatan lima tahun sekali itu.

Baca juga: Bos Bursa: Pasar Saham Akan Positif pada Pemilu 2024

“Terkait tahun depan, kami melihat kegiatan ekonomi dan konsumsi masyarakat akan meningkat, karena aktivitas Pemilu dan gelontoran anggaran pemerintah,” lanjut dia.

Di sisi lain, bank sentral AS Federal Reserve juga diperirakan akan mulai menurunkan suku bunga pada Mei 2024. Demikian juga dengan Bank Indonesia (BI). Hal ini tentunya akan mendorong minat investasi di RI.

“Tahun depan Bank Central AS berpotensi menurunkan suku bunganya, termasuk juga BI. Hal ini mendorong ekspektasi kami terkait investasi,” lanjut dia.

Josua menambahkan, aktivitas Pemilu diharapkan dapat mendorong peningkatan permintaan terhadap makanan dan mineral, tekstil, akomodasi, hingga transportasi.

Baca juga: IHSG Menguat Saat Pemilu, Apa Artinya?

“Ini kami lihat akan mixed dengan kondisi global juga yang terjadi. Dampak Pemilu tahun depan, pertumbuhan ekonomi akan cenderung flat,” tutur Josua.

Sementara itu, Direktur Bank Permata Djumariah Tenteram mengatakan pihaknya menerapkan strategi untuk mendorong kinerja perusahaan di masa mendatang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com