Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Kritik IKN, Badan Otorita: Pemindahan Ibu Kota Cita-cita "Founding Father"

Kompas.com - 01/12/2023, 21:04 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Otorita Ibu Kota Negara (OIKN) menegaskan pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur dilaksanakan berdasarkan amanat undang-undang. Maka dari itu, pembangunannya akan terus berlanjut sesuai dengan amanat konstitusi.

Hal itu disampaikan sebagai respons atas kritikan dari calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan mengenai pembangunan IKN yang dinilai akan menciptakan ketimpangan baru.

"IKN kita ikut undang-undang dan konstitusi saja," ujar Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono saat ditemui di Grand Hyatt, Jakarta, Jumat (1/12/2023).

Baca juga: Prabowo-Gibran Ingin Bangun 10 Kota Inovasi Digital, IKN Jadi Pusatnya

Ia menuturkan, adanya dinamika perpolitikan yang terjadi menjelang Pilpres 2024 merupakan hal yang wajar. Meski begitu, Agung menilai, dinamika tersebut tidak ada sangkut-pautnya dengan proyek IKN.

Sebab kata dia, pembangunan IKN sudah memiliki payung hukum yang sah yakni Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2023 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara.

Selain itu, pembangunan IKN juga didukung dengan terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 12 Tahun 2023 tentang tentang Pemberian Perizinan Berusaha, Kemudahan Berusaha, dan Fasilitas Penanaman Modal bagi Pelaku Usaha di Ibu Kota Nusantara.

Baca juga: Ini Aneka Pemanis dari Pemerintah untuk ASN yang Pindah ke IKN

"Jadi memang benar ada UU IKN kan, dan yang namanya dinamika demokrasi, politik, kita enggak bisa memengaruhi kan? Tapi IKN tegak lurus ya," ucapnya.

Agung menjelaskan, pada dasarnya pemindahan ibu kota negara sudah direncanakan sejak era Presiden Soekarno pada 1957. Saat itu, ibu kota yang berada di Jakarta direncanakan pindah ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah, tetapi tidak terealisasi.

Lalu wacana pemindahan ibu kota kembali mencuat pada 1980-an di era Presiden Soeharto. Kala itu ibu kota direncanakan pindah dari Jakarta ke Jonggol, Jawa Barat, namun lagi-lagi batal dilakukan.

Baca juga: Otorita IKN: Investor Domestik Lebih Sat Set...

Pada 2010, di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pembicaraan pemindahan ibu kota kembali mencuat dengan wacana untuk melakukan pemerataan pembangunan di Indonesia.

Namun kemudian barulah pada tahun 2017 di era Presiden Joko Widodo, pemerintah resmi memutuskan untuk melakukan pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur, dan diberi nama Nusantara.

"Jadi ini bukan semata-mata program proyek keinginan satu pemerintahan semata, tapi memang cita-cita founding father kita," kata Agung.

Baca juga: Anies Kritik Pemerintah Pusat: Arahan ke Pemda Enggak Jelas

Sebelumnya diberitakan, Anies mengkritik proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Menurutnya, proyek itu menimbulkan ketimpangan baru.

Hal itu disampaikannya dalam acara Dialog Terbuka Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (22/11/2023) yang disiarkan melalui TV Muhammadiyah.

Awalnya, panelis yang merupakan peneliti senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Professor Siti Zuhro mempertanyakan apakah pembangunan IKN prospektif untuk Indonesia di masa depan.

Baca juga: Anies Ingin Ubah Food Estate Jadi Contract Farming, Mentan Amran: Masih Kita Lanjutkan

Halaman:


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com