Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Brigitta Valencia Bellion
KOMPAS.com - Membangun budaya kerja yang ideal dalam suatu perusahaan tidaklah mudah. Diperlukan proses yang panjang agar seluruh karyawan di dalamnya dapat terlibat dan menerapkannya.
Itulah mengapa budaya kerja yang positif dapat menjadi aset berharga bagi setiap perusahaan. Budaya ini menciptakan lingkungan yang mendukung karyawan, meningkatkan produktivitas, dan menciptakan suasana kerja yang menyenangkan.
Membentuk budaya kerja yang positif memerlukan komitmen dari semua tingkatan organisasi, mulai dari pimpinan hingga karyawan. Perlu upaya berkelanjutan, komunikasi yang baik, dan konsistensi dalam penerapan nilai-nilai tersebut di seluruh perusahaan.
Hal itulah yang dikatakan oleh Anthony Kosasih, Co-Founder dan COO Mekari, dalam siniar Obsesif episode “Gimana Praktek Budaya Kerja Sama di Startup?” dengan tautan s.id/ObsesifAnthony.
Diperlukan berbagai macam usaha untuk mewujudkan budaya kerja yang positif pada suatu perusahaan. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan.
Budaya kerja yang positif dimulai dengan pemahaman yang jelas tentang nilai-nilai perusahaan. Pimpinan perusahaan harus mendefinisikan nilai-nilai inti yang ingin mereka tanamkan dan implementasikan kepada para karyawan.
Baca juga: Kadang Kita Butuh Konflik di Dunia Kerja
Nilai-nilai ini harus mencerminkan komitmen terhadap etika kerja, integritas, kerja sama, dan orientasi pada perkembangan. Setelah itu, terapkan nilai ini secara konsisten di setiap proses kerja.
Komunikasi terbuka dan transparan adalah fondasi budaya kerja yang positif. Hal ini karena karyawan perlu merasa nyaman untuk berbagi ide dan memberikan umpan balik untuk membantu mencari solusi.
Pemimpin yang mendukung komunikasi terbuka, artinya berkeinginan untuk menciptakan iklim saling menghargai. Kemudian, aksi ini juga secara tak langsung mengasah pemikiran kritis dan kolaborasi yang lebih efektif.
Dalam Harvard Business Review, disebutkan penelitian menemukan karyawan yang dilibatkan memiliki kemungkinan 50 persen lebih besar untuk melampaui harapan dibandingkan dengan pekerja yang paling tidak terlibat
Perusahaan yang peduli terhadap pengembangan karyawan cenderung memiliki budaya kerja yang positif. Usaha ini ditunjukkan dengan penyediaan pelatihan, mentor, dan peluang untuk pertumbuhan karir.
Dengan begitu, karyawan akan merasa dihargai dan didukung pertumbuhan kariernya. Alhasil, karyawan menjadi lebih loyal dan termotivasi.
Memberikan apresiasi kepada karyawan adalah langkah penting untuk membentuk budaya kerja yang positif. Pujian yang tulus dan penghargaan formal menciptakan atmosfer positif dan mendorong karyawan untuk memberikan yang terbaik.
Selain itu, apresiasi juga dapat ditunjukkan dengan dukungan pemimpin pada tiap usaha yang dilakukan seorang karyawan. Saat berbuat salah, pemimpin harus bisa memberikan kalimat apresiasi seperti “Terima kasih sudah mau mencoba” sebelum memberikan kritik atau masukan.