Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
HILIRISASI INDUSTRI

Minimalisasi Kecelakaan Kerja, PT GNI Rutin Bekali Karyawan dengan Prosedur dan Regulasi Keamanan

Kompas.com - 19/12/2023, 14:35 WIB
Hotria Mariana,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sulawesi Tengah terkenal kaya akan nikel. Komoditas ini menjadi salah satu penggerak ekspor serta ekonomi daerah. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspornya sendiri mencapai 284,87 juta dollar AS atau 15,62 persen pada September 2023.

Selain itu, untuk perkembangan ekspor Sulawesi Tengah selama Januari-September 2023, nikel mendominasi senilai 2.887,75 juta dollar AS atau setara 19,79 persen. Hal ini membuktikan bahwa hilirisasi nikel memiliki peran besar dalam mendongkrak perekonomian daerah dan nasional.

Capaian itu tidak lepas dari peran PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI) yang menjadi salah satu perusahaan smelter nikel terbesar di Indonesia. Perusahaan yang berlokasi di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah (Sulteng), ini diperkirakan mampu memproduksi hampir 1,9 juta nickel pig iron (NPI) per tahun.

Baca juga: PT GNI Hadirkan Bantuan Mobil Ambulans untuk Utamakan Keselamatan Pekerja dan Warga di Lingkar Industri

Sebagai perusahaan yang mengoperasikan smelter dengan fasilitas pengolahan dan pemurnian bijih nikel serta melibatkan penggunaan alat produksi bersuhu tinggi, bahkan hingga ribuan derajat Celcius, PT GNI berkomitmen untuk selalu memastikan keselamatan seluruh karyawan saat bekerja.

Upaya tersebut diwujudkan lewat penerapan prosedur dan regulasi keamanan kerja sesuai aturan yang ditetapkan pemerintah, yakni Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja serta aturan turunannya.

Demi meminimalisasi risiko kecelakaan kerja di PT GNI, berbagai upaya pun dilakukan. Contohnya, menggelar safety briefing setiap hari sebelum mulai bekerja dan memberikan penyuluhan rutin.

Baca juga: Mengenal Berbagai Macam Teknologi Smelter Nikel hingga Prosedur Keamanannya, Seperti Apa Cara Kerjanya?

Tak berhenti sampai di situ, perusahaan juga menginstruksikan tim Health, Safety, and Environment (HSE) untuk mengingatkan para pekerja agar disiplin menggunakan alat pelindung diri (APD) dan menerapkan prosedur keselamatan kerja. Rapat edukasi pun digelar begitu ada pembaruan aturan, teknologi atau alat di smelter.

Sementara itu, prosedur keamanan kerja PT GNI terapkan dengan membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) dalam operasi bisnisnya.

P23K berperan penting dalam mengawasi dan melaksanakan regulasi keamanan kerja sekaligus menjadi wadah kerja sama antara pengusaha dan pekerja untuk mengembangkan pemahaman dan partisipasi dalam penerapan kesehatan dan keselamatan kerja (K3).

Baca juga: Selain Fokus pada Keselamatan Kerja Karyawan, Ini Kontribusi PT GNI pada Desa-desa Lingkar Industri

Komitmen dan inisitatif PT GNI itu mendapat apresiasi dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) karena dinilai bisa menjadi role model bagi industri smelter lain.

Head of Corporate Communication PT GNI Mellysa Tanoyo mengatakan, Kemenaker melalui Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Sulteng dan Disnakertrans Morowali Utara secara rutin meninjau segala penerapan K3 di lingkungan operasional GNI.

Rutin gelar pelatihan keamanan kerja

Mellysa menjelaskan bahwa seluruh pekerja, khususnya di smelter, wajib mengikuti pelatihan keamanan kerja yang terbagi menjadi dua.

Pertama, pelatihan wajib bagi para pekerja entry level, seperti halnya safety induction. Kedua, pelatihan dari PT GNI yang bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti pelatihan tanggap darurat, teknik resusitasi jantung paru (CPR), pemakaian alat pemadam api ringan (APAR),” jelasnya.

Baca juga: Torehan PT GNI terhadap Pembangunan Morowali Utara dan Keselamatan Karyawan

Pelatihan itu, lanjut Mellysa, diadakan secara rutin dan berkala, dengan pemberian materi secara lengkap.

“Kami menggandeng Kemenaker dan training yang diberikan lengkap, ada silabus-silabusnya. Pelatihan-pelatihan tersebut dilaksanakan secara rutin, menyesuaikan kondisi di lapangan,” imbuhnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com