JAKARTA, KOMPAS.com - Asuransi adalah salah satu pilihan bagi individu untuk mengantisipasi berbagai risiko di masa depan.
Memang, asuransi tidak serta-merta dapat menghentikan potensi terjadinya risiko di masa depan. Kendati demikian, asuransi dapat mengurangi dampak kerugian finansial yang timbul dari risiko yang terjadi.
Dengan kata lain, dengan mendapatkan asuransi memungkinkan seseorang untuk menjaga segala perencanaan keuangan tetap berjalan semestinya meskipun risiko terjadi, seperti terkena penyakit atau kecelakaan.
Baca juga: Pentingnya Asuransi untuk Pelaku Bisnis Pariwisata
Membeli produk asuransi juga dapat dikaitkan dengan pepatah “sedia payung sebelum hujan”. Tanpa proteksi asuransi, risiko yang mengintai berpotensi untuk mengganggu perencanaan keuangan seseorang di masa depan.
Tak mengherankan, sering kali produk asuransi disarankan untuk dimiliki dari usia sedini mungkin. Membeli asuransi dipandang sebagai salah satu langkah penting dalam upaya mewujudkan perencanaan finansial yang sehat bagi masa depan.
Pasalnya, premi asuransi yang lebih terjangkau ditetapkan kepada nasabah dengan usia muda karena risiko penyakitnya lebih rendah.
Sebaliknya, penundaan atau bahkan pengabaian atas kepemilikan asuransi justru dapat menyebabkan kondisi finansial rentan terhadap risiko kerugian yang sebenarnya dapat diminimalkan. Sebab, nasabah dengan usia lebih tinggi umumnya memiliki risiko kesehatan yang juga lebih tinggi.
Baca juga: Industri Asuransi 2024, Menyongsong Pertumbuhan Unitlink dan Proteksi Anak Muda
Oleh karena itu, sangat dianjurkan membeli asuransi di usia produktif atau muda agar premi yang dikenakan relatif lebih rendah.
Berikut ini sejumlah risiko finansial yang bisa dihadapi seseorang tanpa proteksi asuransi.